UPdates - Pada 29 Maret setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Piano Sedunia. Peringatan ini jatuh pada hari ke-88 dalam kalender, sama dengan jumlah tuts pada instrumen piano.
Disadur Keidenesia dari laman National Today, Sabtu, 29 Maret 2025, hari ini, yang pertama kali diprakarsai pada tahun 2015 oleh Nils Frahm, seorang pianis dan komposer asal Jerman, bertujuan untuk merayakan piano dan semua yang berhubungan dengannya, mulai dari pemain, komposer, hingga penggemarnya.
Perayaan ini bertujuan untuk mempromosikan perkembangan musik dan menciptakan ruang bagi proyek-proyek yang berfokus pada piano melalui berbagai acara seperti pertunjukan, kelas master, dan ceramah.
Sejak pertama kali diluncurkan, Hari Piano Sedunia telah memperoleh sambutan luar biasa dari berbagai kalangan, termasuk pianis, promotor, teknisi, dan penggemar piano dari seluruh dunia. Mereka berkumpul untuk merayakan evolusi instrumen ini yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah musik.
Piano sendiri memiliki sejarah panjang. Sebelumnya, pada Abad Pertengahan, alat musik gesek seperti dulcimer yang dipalu digunakan di Eropa. Baru pada abad ke-17, mekanisme clavichord dan harpsichord dikembangkan sebagai cikal bakal piano.
Pada era Mozart, antara tahun 1790 hingga 1860, piano mengalami perubahan signifikan yang mengarah pada bentuk modernnya, dengan suara yang lebih kuat dan rentang nada yang lebih luas, dari lima hingga tujuh oktaf.
Hari Piano Sedunia bukan hanya tentang merayakan masa lalu, tetapi juga tentang mempromosikan perkembangan lebih lanjut dari instrumen legendaris ini.
Pada hari ke-88 tahun ini, seluruh dunia merayakan bukan hanya piano itu sendiri, tetapi juga semua orang yang telah berkontribusi membuat piano tetap relevan dan dicintai hingga saat ini.
