UPdates - Hari Satwa Liar Sedunia yang diperingati pada 3 Maret 2025, menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran tentang ancaman kepunahan yang dihadapi banyak spesies di dunia, termasuk orangutan di Kalimantan, gajah di Sumatera, dan badak hitam.
Dirangkum Keidenesia dari laman National Today, Senin, 3 Maret 2025, menurut Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), spesies hanya dapat dimasukkan dalam daftar ini jika mereka menghadapi risiko kepunahan yang sangat tinggi. Hal ini mencakup spesies-spesies yang hampir punah seperti dinosaurus dan dodo.
Sebagai contoh, diperkirakan saat ini hanya sekitar 2.500 badak hitam yang tersisa di dunia. Macan Tutul Amur yang ditemukan di Rusia, dengan jumlah populasi yang sangat sedikit, hanya memiliki sekitar 40 ekor yang tersisa. Ironisnya, daftar spesies yang terancam punah ini terus bertambah setiap tahunnya.
PBB bersama mitranya memanfaatkan Hari Satwa Liar Sedunia untuk menekankan pentingnya upaya konservasi dan kesadaran masyarakat terhadap ancaman yang dihadapi satwa liar.
Peringatan ini juga menandai momen penting dalam sejarah, yaitu penandatanganan Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Flora dan Fauna Liar yang Terancam Punah, yang bertujuan untuk melindungi spesies-spesies tersebut dari perdagangan ilegal yang semakin merajalela.
