UPdates—Gus Elham Yahya, seorang pengasuh Pondok Pesantren di Jawa Timur terus jadi buah bibir setelah rekaman video memperlihatkan dirinya menciumi gadis-gadis kecil di hadapan jamaah pengajian tersebar.
You may also like : 
Viral, Hujan Jelly di Gorontalo
Bahkan, aksi Mohammad Elham Yahya Luqman kembali viral setelah beberapa pekan lalu sudah menjadi sorotan.
Sejumlah video yang dibagikan di berbagai platform media sosial, memperlihatkan ia mencium anak-anak perempuan.
Aksinya memicu gelombang kemarahan warganet yang menilai tindakannya tidak tidak etis dan tak mencerminkan perilaku seorang tokoh agama.
Perbuatannya dinilai melanggar batas sopan santun, apalagi dilakukan di ruang publik dan di tengah kegiatan keagamaan.
“KEPADA BAPAK MENTRI AGAMA, BAPAK KETUA LPAI, BAPAK KETUA KPAI DAN BAPAK KETUA KOMNAS PA TOLONG SELAMATKAN ANAK ANAK KITA PAK,” tulis seorang pengguna X dengan akun bernama @billlilipaly sebagaimana dipantau Keidenesia.tv.
Tak hanya warga biasa, aksinya juga disoroti tokoh dan kyai. Salah satunya, Kyai Lora Ismail Al Kholilie yang menyampaikan teguran terbuka kepada Gus Elham Yahya.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @ismaelalkholilie, ia menuliskan keresahan atas cara dakwah Gus Elham Yahya yang dianggap mengaburkan batasan adab.
Kyai Lora Ismail Al Kholilie awalnya mengapresiasi dan berterima kasih karena Gus Elham Yahya sudah membantu berdakwah.
“Tapi kami juga resah dan gelisah, Gus, ketika njen semakin ke sini seakan semakin menghalalkan segalanya atas nama dakwah, tanpa batasan, tanpa aturan,” tulisnya sebagaimana dipantau Keidenesia. tv, Selasa, 11 November 2025.
Menurutnya, dalih dakwah bertahap dan santai tidak seharusnya menjadi pembenaran untuk segala tindakan Gus Elham yang justru menimbulkan kontroversi. Dakwah Gus Elham yang tidak difilter kata dia sudah mengundang hujatan terhadap kalangan pesantren.
“Jamaah njen tertawa dan terhibur, majelis njen semakin ramai, video njen jadi FYP berkali-kali, tapi di balik itu justru hujatan semakin deras kepada kalangan Gus, NU, dan pesantren,” katanya.
Berbagai akrobat dakwah dengan guyonan receh, gimmick murahan, serta interaksi berlebihan dengan anak-anak bagi Ismail Al Kholilie bisa membuka pintu pelecehan dan merusak marwah dakwah itu sendiri.
“Haha-hihi dengan lawan jenis tanpa batas, narasi-narasi nyeleh, juga guyonan kepada anak-anak kecil yang bisa membuka pintu pelecehan,” ujarnya.
Ditegaskan Lora Ismail, kritiknya bukan didorong kebencian apalagi iri hati, melainkan rasa tanggung jawab terhadap citra pesantren dan para pendakwah muda.
“Kami akhirnya bersuara karena kami resah, gelisah, dan eman, sangat-sangat eman. Eman kepada njen sebagai seorang dari kalangan pesantren dan alumni pesantren, eman kepada mbah-mbah njen, eman kepada pengikut njen yang akan menganggap setiap perilaku yang mereka tonton sebagai sebuah tuntunan,” tegasnya.
Gus Elham sendiri sebelumnya sudah buka suara dan menyebut dirinya telah difitnah. Ia pun percaya Allah SWT akan melindunginya.
"Insya Allah dilindungi Allah SWT, yang penting iklas, tulus, full senyum," katanya dalam video klarifikasinya yang diunggah akun @santriasik_ pada 4 November.
Gus Elham berpesan agar masyarakat tidak membiasakan diri menghujat, menjatuhkan hingga menghina sesame manusia.
"Menghina tidak membuatmu mulia, menjatuhkan tidak membuat kita terlihat lebih tinggi, menghujat tidak membuat kita terlihat lebih hebat, justriu itu semua akan memperlihatkan bagaimana karakter kita, makanya jangan sampai menghina dan menghujat siapapun," ujar Gus Elham.
