UPdates - Sekitar 160 guru Sekolah Rakyat telah mengundurkan diri per Jumat, 25 Juli 2025. Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf pun langsung menyiapkan calon tenaga pengajar pengganti.
Gus Ipul, sapaan akrabnya menyatakan bahwa lokasi penempatan menjadi alasan utama dibalik fenomena tersebut. Para guru merasa tak sanggup karena menilai jarak antara rumah dan sekolah tempatnya mengajar terlalu jauh.
Kabar tersebut tentu saja sangat mengejutkan, sebab program Sekolah Rakyat di Indonesia baru mulai pada Senin, 14 Juli 2025 lalu. Bahkan tak hanya guru, telah ada lima siswa di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 16 Kabupaten Temanggung yang sempat kabur.
Saifullah Yusuf lantas memaparkan, keputusan lokasi penempatan guru Sekolah Rakyat diatur oleh sistem dan mekanisme milik Badan Kepegawaian Negara (BKN). Sehingga, dia tak masalah dengan mundurnya 160 guru tersebut karena masih mempunyai cadangan yang berlatar belakang pendidikan dan pelatihan profesi.
Meski begitu, Mensos tak menampik masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi dalam program Sekolah Rakyat. Salah satunya adalah fasilitas yang dapat membuat guru maupun siswa merasa nyaman di lingkungan baru.
Gus Ipul pun menyebut pihaknya terus melengkapi kebutuhan para guru Sekolah Rakyat seperti wali asrama, wali asuh, petugas keamanan, dan tenaga kebersihan.
