UPdates - Sebanyak 15.683 jemaah haji dari 8 provinsi di Indonesia akan diberangkatkan melalui Embarkasi UPG-Makassar pada musim haji 1446 H/2025 M. Mereka akan diterbangkan dalam 41 kelompok terbang (kloter), yang terdiri dari 40 kloter utuh dan 1 kloter gabungan dari beberapa embarkasi.
You may also like : 
Daftar Kuota Haji Reguler 2025 Tiap Provinsi di Indonesia, Sulsel Dapat Segini
“Dengan Boing triple seven ini, berarti jemaah haji embarkasi Makassar akan diterbangkan dalam 41 kloter, dimana 40 kloter merupakan kloter utuh dan 1 kloter adalah gabungan dari embarkasi lain,” kata Kakanwil Kemenag Sulsel H. Ali Yafid dikutip Keidenesia dari laman resmi Kemenag Sulsel, Selasa, 18 Februari 2025.
You might be interested : 
Biaya Haji hanya Turun Rp500 Ribu, Jemaah Haji 2025 Bayar Rp55.431.750
Ali Yafid mengatakan, kloter yang disiapkan ini guna memastikan kelancaran keberangkatan, persiapan matang diperlukan, baik dari sisi teknis pelaksanaan maupun administrasi, termasuk visa haji yang harus segera diselesaikan.
Dia memberikan apresiasi atas inisiatif rapat ini yang dipimpin oleh Kabid PHU H. Ikbal Ismail. Menurut Ali, penyusunan kloter ini penting karena menjadi dasar untuk pengurusan visa, dan langkah ini diambil untuk mempercepat proses, mengingat tanggal 18 Februari mendatang, pengajuan visa akan segera diterima oleh pusat.
“Saya mengapresiasi inisiatif dari Kabid PHU, karena sampai saat ini Dirjen PHU Kemenag RI belum mengundang kita untuk penyusunan kloter,” ujarnya.
Menurut Ali, pesawat yang digunakan untuk keberangkatan jemaah haji Embarkasi Makassar adalah Boeing 777 dengan kapasitas 393 jemaah per pesawat. Dengan demikian, 41 kloter akan diterbangkan, di mana satu kloter merupakan gabungan dari beberapa embarkasi lain.
“Jemaah haji Embarkasi Makassar akan meggunakan pesawat Boing 777 dengan kapasitas 393 jemaah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kabid PHU H. Ikbal Ismail menambahkan penyusunan kloter ini juga dilakukan untuk mengakomodir masukan dari Kepala Bidang PHU dari 8 provinsi yang tergabung. Selain itu kata dia, mereka juga harus mempertimbangkan kapasitas akomodasi di Asrama Haji, termasuk untuk jemaah transit dari embarkasi lain seperti Gorontalo dan Maluku.
“Kami sudah membuat konsep penyusunan kloter untuk kita diskusikan bersama. Silahkan teman-teman dari provinsi lain memilih duluan. Namun tolong diperhatikan kesanggupan dari layanan akomodasi di Asrama haji termasuk jemaah transit dari embarkasi antara Gorontalo dan Maluku,” ucapnya.
Penyusunan kloter sempat mengalami perdebatan, terutama terkait permintaan beberapa provinsi, seperti Papua, Papua Barat, dan Sulawesi Tenggara, untuk diberangkatkan pada gelombang kedua, guna efisiensi anggaran dan waktu.
Adapun delapan provinsi yang tergabung dalam Embarkasi Makassar adalah Sulawesi Selatan (7272 jemaah), Sulawesi Barat (1453 jemaah), Sulawesi Tenggara (2019 jemaah), Gorontalo (978 jemaah), Maluku (1086 jemaah), Maluku Utara (1076 jemaah), Papua (1076 jemaah), dan Papua Barat (723 jemaah).
