UPdates—Pesawat Batik Air PK-LDJ nyaris tergelincir saat mendarat di landasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Sabtu, 28 Juni 2025 kemarin.
You may also like : 
Sudah Nyaris Dieksekusi di 2015, Penyelundup Narkoba Mary Jane Nyanyikan Indonesia Raya di Bandara sebelum Pulang ke Filipina
Peristiwa itu kemudian ramai di media sosial (medsos) setelah videonya dibagikan akun Instagram @velljet.vjt. Dalam video, tampak Batik Air mendarat di landasan pacu Bandara Soetta dengan kondisi badan pesawat miring.
Insiden itu terjadi, akibat cuaca buruk dengan intensitas hujan dan angin kencang.
"Jakarta hari ini lagi gloomy parah. Hujan, angin, awan tebel lengkap udah. Beberapa pesawat sampe gagal mendarat, harus holding di udara nunggu cuaca membaik. Nah yang satu ini, Batik Air sempet mendarat miring banget sampe mesin sebelah hampir banget nyium runway!" tulis akun itu sebagaimana dipantau keidenesia.tv, Minggu, 29 Juni 2025.
"Untungnya semua aman, tapi jelas bikin deg-degan, dari teriakan para spotters disitu ("WHOI HOI HOI SEREM BANGET WOI!") bisa kita rasakan betapa paniknya mereka, apalagi orang di dalem pesawatnya, Cuaca emang nggak bisa diajak damai hari ini Yang lagi terbang atau nunggu penerbangan, semoga lancar!" lanjutnya.
Video itu dikomentari banyak orang dengan pilot mendapat sejumlah pujian dari warganet. Mereka menilai jam terbang pilot tersebut pasti sudah sangat tinggi dan menyatakan respect-nya karena berhasil mengendalikan pesawat.
Hari ini, pihak manajemen dari maskapai Lion Group angkat bicara terkait peristiwa tersebut.
Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pesawat melakukan pendaratan ketika situasi hujan cukup lebat.
"Pendaratan pesawat berlangsung dalam kondisi aman dan telah mengikuti seluruh prosedur operasional standar penerbangan," ujarnya, Minggu, 29 Juni 2025 sebagaimana dilansir dari RRI.co.id.
Ia menyebut berdasarkan koordinasi dengan tim operasional standar penerbangan diketahui arah angin dipermukaan tidak berubah, namun kecepatannya bertambah.
"Perlu kami sampaikan bahwa secara limitasi (batas maksimal, Red) kecepatan angin, tidak ada yang dilanggar. Sehingga pesawat tetap dalam kondisi aman untuk mendarat," jelasnya.
Setelah proses pendaratan, sambung Danang, teknisi melakukan inspeksi menyeluruh terhadap pesawat dan hasil pemeriksaan menyatakan tidak ditemukan kerusakan. Dengan demikian pesawat dinyatakan aman serta layak untuk melanjutkan operasional.
Dia memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan Batik Air merupakan prioritas utama dalam setiap operasional. Pihaknya akan terus berkomitmen menjalankan prosedur sesuai standar keselamatan penerbangan yang berlaku.
