UPdates—Tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Basarnas dan instansi terkait lainnya berhasil menemukan semua korban kapal karam di Selat Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar). Termasuk anggota DPRD dan lima pegawai Mentawai Mentawai yang sempat dinyatakan hilang.
You may also like : 
Waspadai Cuaca Ekstrem Jelang Natal dan Tahun Baru 2025
Kapal boat panjang (long boat) penyeberangan yang membawa total 18 penumpang terbalik di perairan Pantai Mapinang Utara, Pulau Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, pada Senin, 14 Juli 2025, sekitar pukul 12.00 WITA, diduga akibat gelombang tinggi.
You might be interested : 
7 Wisatawan Tewas di Pulau Tikus, 10 Masih Hilang
Kapal tersebut diketahui membawa rombongan anggota DPRD Mentawai dan sejumlah anggota OPD Kabupaten Mentawai. Kapal itu karam saat dalam perjalanan dari Sikakap menuju Tuapejat.
Setelah peristiwa itu, 11 orang dinyatakan hilang. Sementara tujuh orang lainnya berhasil diselamatkan pada Senin kemarin.
Korban selamat yakni Peter Son (operator boat), Marlon Saragi (DPKP), Nensyah Niningtias (DPKP), Emilia Contesa (DPKP), Marhan Saleleubaja (DPKP), Gunawan Toroi (kontraktor), dan Satu operator boat (nama belum diketahui).
Sedangkan ke-11 korban yang sempat dinyatakan hilang hingga Selasa, 15 Juli 2025, yakni Simbeksin (BKPSDM), Kevin (keponakan Simbeksin), Viktor (DPKP), Wike (DPKP), Sudarmono (PUPR), Adolf Sakerebau, Isar (Anggota DPRD Mentawai), Tesa (anak Isar), Roroi, Guntur Saleleubaja (DPKP), dan seorang anak perempuan (identitas belum diketahui).
"Alhamdulillah semua korban yang berjumlah 11 orang sudah berhasil ditemukan dalam kondisi selamat," kata Plt Kepala BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai Lahmuddin Siregar sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Antara, Selasa, 15 Juli 2025.
Menurut Lahmuddin, 11 korban tersebut ditemukan dalam kondisi selamat setelah berenang menggunakan pelampung dan alat seadanya usai kapal yang mereka tumpangi karam.
Para korban ditemukan di berbagai titik seperti di Dusun Guluk-Guluk, Dusun Mapinang. Setelah berhasil dievakuasi, mereka dikumpulkan di Dusun Pasapuat.
"Korban terakhir ditemukan tim SAR gabungan di Dusun Mangaungau," ujar Lahmuddin.
Saat ditemukan para korban dalam kondisi kurang sehat sehingga membutuhkan perawatan intensif dari tim medis. Setelah itu, semua korban dibawa ke ibu kota kabupaten di Tuapeijat yang memakan waktu sekitar 3,5 jam menggunakan kapal.
"Kita sudah menyiagakan ambulans di dermaga agar ketika mereka tiba langsung dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
