UPdates—Pelatih Manchester United, Ruben Amorim mengatakan ia tidak takut kehilangan pekerjaannya dan menegaskan sistemnya bukanlah masalahnya dalam konferensi pers yang menantang menjelang pertandingan Liga Primer melawan Sunderland.
You may also like : 
Ada Derby d'Italia dan Spurs vs MU, Ini Jadwal Liga-liga Eropa Minggu-Selasa
Ruben Amorim juga menegaskan tidak berencana meninggalkan pekerjaan di Manchester United.
You might be interested : 
Enzo Maresca Sudah tak Butuh Nicolas Jackson di Chelsea
Timnya akan menghadapi Sunderland pada akhir pekan ini setelah menderita kekalahan ketiga di Liga Primer musim ini melawan Brentford yang membuat mereka berada di posisi ke-14 klasemen dan meningkatkan tekanan pada sang pelatih.
Pakar Sky Sports, Gary Neville, mengatakan minggu ini bahwa ia sangat khawatir dengan performa Amorim, sementara Jamie Carragher menggambarkan masa jabatan pelatih berusia 40 tahun itu sebagai bencana yang harus diakhiri.
"Tentu saja, berada di sini adalah sebuah mimpi. Dan saya ingin terus di sini. Dan saya ingin memperjuangkannya. Tetapi masalahnya sekarang, yang membuat saya menderita adalah kalah dalam pertandingan, bukan kehilangan pekerjaan saya,” tegasnya sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Sky Sport, Sabtu, 4 Oktober 2025.
Ia menjelaskan, "Anda takut kehilangan pekerjaan ketika harus membayar tagihan dan saya tidak merasakannya. Saya hanya ingin melanjutkan ini. Tetapi ketika kami tidak memenangkan pertandingan, itulah penderitaan yang saya rasakan. Bukan rasa takut kehilangan pekerjaan. Saya tidak peduli.”
"Saya katakan kepada Anda ketika pertandingan selesai dan Anda bisa melihat saya, saya tidak peduli dengan pekerjaan saya. Rasa sakit karena tidak memenangkan pertandingan atau gagal. Itulah hal yang paling menyakitkan bagi saya," lanjutnya.
Ditanya soal skenario di mana ia bisa meninggalkan pekerjaannya, Amorim menyatakan bahwa semua hal terkait soal masa depannya adalah keputusan dewan.
“Ini keputusan dewan. Saya tidak bisa melakukan itu. Terkadang saya merasakan hal itu dan kalah itu sulit. Tapi itu bukan keputusan saya. Dan saya pikir akan sangat sulit untuk pergi jika saya tidak melakukan segalanya untuk melanjutkan karier saya di sini," jelasnya.
Mengenai jaminan dari hierarki klub dan keyakinannya bahwa ia akan tetap dipertahankan meskipun keadaan semakin buruk, Amorim menegaskan tidak khawatir tentang itu.
“Dan tidak ada seorang pun di sini yang naif. Kami memahami bahwa kami membutuhkan hasil untuk melanjutkan proyek ini. Jadi masalah terbesar saya adalah [jika] para pemain saya percaya pada kalian ketika mereka mengatakan masalah tim kami adalah sistemnya,” katanya.
Ia mengklaim masalah MU bukan pada sistem bermain yang diterapkannya. "Jadi masalahnya bukan pada sistemnya. Masalahnya pada detail-detail kecil, cara kami bermain. Dan saya mengerti apa yang orang pikirkan,” tegasnya.
