UPdates—Ajaib. Seorang backpacker Jerman selamat setelah hampir dua minggu hilang di alam liar pedalaman Australia Barat yang keras.
You may also like : Hotel Backpacker di Bangkok Terbakar, 3 Turis Tewas, 7 Terluka
Kekhawatiran mendalam menyelimuti keselamatan Carolina Wilga setelah ia menghilang pada 29 Juni, sebelum van yang ditinggalkannya ditemukan 35 km keluar jalur di semak belukar yang lebat.
You might be interested : Viral, Pemilik Undang Warga "Rampok" Tokonya, 30 Detik Isinya Ludes
Setelah 12 hari yang mengerikan di pedalaman, Wilga yang lemah dan mengalami dehidrasi parah ditemukan tertatih-tatih di pinggir jalan di Cagar Alam Karroun Hill, lebih dari 300 km timur laut Perth di wilayah Wheatbelt negara bagian tersebut.
Inspektur Pelaksana Detektif Kepolisian Australia Barat Jessica Securo hari ini mengungkapkan bahwa Wilga berada 20 km dari jalur pejalan kaki terdekat ketika ia berhasil menghentikan seorang pengemudi di area tersebut.
"Dia sangat tertekan, jelas kelelahan, dehidrasi, butuh makan, tapi secara keseluruhan dia lega karena telah bertemu seseorang dan bisa mendapatkan bantuan itu," ujar Inspektur Securo kepada Weekend Today sebagaimana dilansir keidenesia.tv NZ Herald, Sabtu, 12 Juli 2025.
Menurutnya, itu sungguh keberuntungan. "Kami sangat berterima kasih kepada anggota masyarakat yang telah membantu kami," ujarnya.
Inspektur Securo mengatakan wilayah itu terdiri dari banyak medan yang menantang dan tampak cukup terisolasi.
Foto-foto penyelamatan menunjukkan Wilga tiba di Beacon, keluar dari kendaraan polisi, dan menaiki pesawat menuju Perth untuk mendapatkan perawatan medis.
Inspektur Securo mengungkapkan bahwa van Wilga mengalami kerusakan mekanis dan backpacker tersebut tersesat setelah meninggalkan kendaraannya saat mencoba mencari bantuan.
“Saran kami, jika Anda berada di salah satu posisi tersebut, tetaplah di dalam kendaraan Anda. Tim pencari kami dapat menemukan kendaraan jauh lebih mudah daripada menemukan seseorang,” ujarnya.
Wilga selamat dari suhu di bawah nol derajat selama kejadian itu dan ditemukan hanya dengan satu sepatu.
“Jelas ia telah menempuh jarak yang jauh dalam waktu tersebut saat ia mencoba keluar dari sana," kata Inspektur Martin Glynn.
Glynn mengatakan Wilga mencoba membebaskan van tersebut setelah terjebak di area Karroun Hill, tetapi terpaksa meninggalkannya.
“Ia telah menggunakan Maxtrax dan potongan kayu untuk mencoba membebaskan kendaraan dari lokasinya, tetapi sayangnya tidak berhasil,” katanya.
“Sejujurnya, medannya sangat sulit untuk dilalui dengan mudah, dan seperti yang saya katakan, baru-baru ini hujan, ada beberapa titik basah dan kendaraan akan sering terjebak,” lanjutnya.
Wilga dibawa ke Beacon dan kemudian diterbangkan ke rumah sakit di Perth untuk mendapatkan perawatan medis.
“Seperti yang bisa Anda bayangkan, dari trauma yang dideritanya beberapa hari terakhir, ia jelas telah melalui banyak hal. Ia memang mengalami beberapa luka. Ia digigit nyamuk. Ia jelas telah melalui perjalanan yang luar biasa, sebuah trauma, tidak diragukan lagi ini akan menjadi bukti keberaniannya dalam situasi seperti itu,” kata Glynn.
Wilga tiba di sebuah toko kelontong di Beacon—sekitar 333 km timur laut Perth—tepat setelah tengah hari pada tanggal 29 Juni, dan pergi lima menit kemudian dengan mengendarai Mitsubishi Delica Star Wagon hitam dan perak.
Teman-temannya memberi tahu polisi bahwa Wilga bermaksud bepergian ke daerah-daerah terpencil dan regional Australia Barat, dan mungkin akan pergi ke negara bagian timur.
Temannya, Denise Kullick, mengatakan kepada media Jerman Ruhr Nachrichten bahwa Wilga mengubah rencananya untuk mengikuti kursus yoga bersama seorang teman dan memilih untuk pergi sendiri.
Teman Wilga kemudian memberi tahu polisi setelah dia tidak membalas pesannya selama beberapa waktu.
"Dia jelas mampu bertahan dalam kondisi yang luar biasa. Ada lingkungan yang sangat tidak bersahabat di luar sana, baik dari flora maupun fauna. Ini adalah lingkungan yang sangat, sangat menantang untuk dihadapi," ujar Glynn.