UPdates—Jepang menuntut Tiongkok untuk berhenti menerbangkan jet tempurnya terlalu dekat dengan pesawat intelijen mereka, yang menurutnya terjadi berulang kali dan dapat menyebabkan tabrakan.
You may also like : Setelah 11 Tahun Hilang, Pencarian Pesawat MH370 Dimulai Kembali
Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan sebuah pesawat pengebom tempur JH-7 Tiongkok terbang sedekat 30 meter dengan pesawat intelijen elektronik YS-11EB milik Pasukan Bela Diri Udara Jepang pada hari Rabu dan Kamis.
You might be interested : Kisah Masjid Raya Xi’an China yang Telah Berusia 1.283 Tahun
Kementerian Luar Negeri Jepang menyatakan insiden tersebut terjadi di luar wilayah udara Jepang di Laut Cina Timur dan tidak menyebabkan kerusakan di pihak Jepang.
Sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari ABC News, Jumat, 11 Juli 2025, Tiongkok belum memberikan komentar langsung terkait insiden terbaru ini.
Sebelumnya, Beijing menuduh Jepang terbang dekat dengan pesawatnya dan memata-matai aktivitas militer rutin Tiongkok, serta menuntut Jepang menghentikan tindakannya.
Jepang prihatin dengan percepatan pembangunan militer China, terutama di wilayah barat daya Jepang.
Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis malam bahwa Wakil Menterinya, Takehiro Funakoshi, menyatakan keprihatinan serius kepada Duta Besar Tiongkok untuk Jepang, Wu Jianghao.
Takehiro Funakoshi mendesak Beijing untuk menghentikan aktivitas yang dapat memicu tabrakan tak disengaja tersebut, serta mendesak Tiongkok untuk memastikan tindakan serupa tidak terulang.
Kedua negara saling tuding terkait pertemuan jarak dekat serupa bulan lalu. Jepang mengatakan sebuah pesawat tempur Tiongkok terbang sangat dekat dengan pesawat pengintai P-3C Angkatan Laut Jepang di atas Samudra Pasifik, tempat dua kapal induk Tiongkok terlihat beroperasi bersama untuk pertama kalinya.