UPdates - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memperingatkan potensi bencana hidrometeorolog saat cuaca ekstrem terjadi di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel)i. BMKG memperkirakan bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor terjadi saat puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada Januari 2025.
You may also like : Prakiraan Cuaca BMKG Besok, 10 November 2024: Makassar Cerah Berawan Pagi Hari
Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Asriani Idrus menjelaskan, peringatan waspada Bencana hidrometeorologi ini mencakup sejumlah daerah di Sulsel yang berisiko tinggi terpapar banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang akibat curah hujan yang sangat tinggi disertai angin kencang.
You might be interested : Puncak Musim Hujan di Makassar Januari 2025, BPBD Siapkan 30 Titik Pengungsian
“Yang perlu diwaspadai pada puncak musim hujan di bulan Januari yaitu bencana hidrometeorologi akibat hujan deras misalnya banjir, tanah longsor dan pohon tumbang, itu yang bisa diwaspadai,” kata Asriani Idrus kepada Keidenesia, Selasa, 10 Desember 2024.
Asriani mengungkapkan, untuk curah hujan pada Desember 2024, khususnya selama perayaan Natal dan Tahun Baru, akan berlangsung dengan intensitas ringan hingga sedang di wilayah Makassar dan sekitarnya.
Hanya saja, kondisi ini akan berbeda pada bulan Januari 2025, di mana puncak musim hujan diperkirakan akan membawa curah hujan sangat tinggi. Hal ini kata dia, berpotensi memicu berbagai bencana hidrometeorologi di Kota Makassar dan beberapa wilayah di Sulsel.
Asriani mengungkapkan, daerah yang kemungkinan besar terdampak adalah Sulawesi Selatan bagian barat. Beberapa wilayah yang perlu mewaspadai potensi bencana ini antara lain Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, dan Takalar.
Selain bencana hidrometeorologi, BMKG juga memperingatkan potensi gelombang tinggi di perairan Sulawesi Selatan. Gelombang laut diprediksi mencapai ketinggian antara 1,25 meter hingga 2,5 meter selama puncak musim hujan di Januari 2025.
“Yang perlu diwaspadai yaitu Perairan Parepare, Perairan Pangkep, Perairan Kepulauan Sabalana, Perairan Makassar, Kepulauan Selayar, Perairan Kepulauan Bonerate. Karena memang lagi puncak-puncaknya gelombang tinggi,” ungkapnya.
Asriani Idrus mengimbau masyarakat untuk mulai mempersiapkan langkah-langkah pencegahan. Salah satunya adalah dengan membersihkan saluran air dan kanal, yang dapat membantu mengurangi risiko banjir.
“Kalau banjir dari sekarang warga bisa memperbaiki saluran-saluran air, membersihkan kanal,” pungkasnya.