UPdates—Erling Haaland tidak berbasa-basi saat menilai musim buruk Manchester City. Sang bomber menggambarkan musim Manchester City membosankan dan tidak menyenangkan karena mereka hampir finis di posisi terendah di era Pep Guardiola.
You may also like : Kalahkan Wolves, Chelsea Kembali ke-4 Besar Liga Inggris, Ini Klasemen dan Top Skor Sementara
Saat ini The Citizens berada di posisi keempat klasemen Premier League dengan peluang Liga Champions belum terjamin. Pasalnya, mereka hanya terpaut dua angka dari tim peringkat keenam, Aston Villa serta tiga poin dari Nottingham Forest yang ada di posisi ketujuh.
You might be interested : Guardiola Marah, Pelatih Inggris Panggil Grealish yang Baru Pulih dari Cedera
Haaland sudah terbiasa meraih trofi sejak pindah ke Manchester, meraih tiga gelar di tahun pertamanya dan kemudian Premier League lainnya musim lalu. Namun tahun ini performa tim menurun drastis.
Di pertengahan musim, City memulai perjalanan yang membuat mereka hanya menang sekali dalam sembilan pertandingan saat mereka tersingkir dari perebutan gelar. Kini mereka harus memenangkan dua pertandingan terakhir untuk masuk lima besar dan mengamankan tempat di Liga Champions.
Tim asuhan Guardiola telah merasakan kekalahan sembilan kali di liga dan Haaland tidak menyembunyikan perasaannya tentang masalah tersebut, tetapi yakin mereka masih bisa mengakhiri dengan positif di final Piala FA - yang memberi mereka kesempatan untuk setidaknya meraih trofi.
"Musim ini sulit. Tidak menyenangkan kalah dalam banyak pertandingan. Membosankan dan tidak menyenangkan. Itulah mengapa kami harus menyelesaikannya dengan baik dan mendapatkan trofi," kata Haaland kepada BBC Sport sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari The Mirror, Kamis, 15 Mei 2025.
Menurutnya, final Piala FA melawan Crystal Palace kini sangat penting bagi mereka. "Selalu penting untuk memenangkan trofi. Kami memiliki final Piala FA untuk diperjuangkan dan di musim yang mengerikan ini kami masih berhasil melakukannya (lolos ke Wembley)," ujarnya.
Penyerang asal Norwegia itu melanjutkan bahwa klub yang terbiasa meraih gelar akan merasa gagal ketika tiba-tiba mereka tidak mampu melakukannya.
"Ketika Anda telah memenangkan empat gelar liga berturut-turut, jika Anda tidak memenangkan gelar kelima, itu tidak akan menjadi musim yang sukses. Itulah standar yang telah kami tetapkan. Kami belum cukup baik di liga tetapi masih berharap untuk lolos ke Liga Champions," jelasnya.