UPdates—Video yang dinarasikan memperlihatkan anggota Paspampres yang mengawal Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menggeser beberapa jamaah untuk memberi ruang pada Gibran saat hendak melaksanakan salat viral dan menghebohkan publik.
You may also like : Mau Mengadu ke Wapres? WA ke-081117042207, di X Ramai Adukan Fufufafa
Kejadian itu dilaporkan terjadi di Masjid Raya Baiturrahman, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, 13 Desember lalu.
You might be interested : Wapres Gibran Minta Pilkada tanpa Kekerasan, Ingatkan Bawaslu Adil dan Aparat Netral
Video itu salah satunya dibagikan akun X @ferizandra yang kemudian viral di berbagai platform media. “Ini gimana konsepnya orang yang datang belakangan menggusur jama'ah yang udah datang duluan ke masjid?” tulis akun tersebut sambil menguggah video momen kejadian itu.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyebut tudingan pengusiran dan penggeseran jamaah salat Jumat itu hoax.
"Beredar di media sosial cuplikan video memperlihatkan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) mengusir jemaah salat Jumat di saf depan pada saat Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka akan melaksanakan salat Jumat. Kategori: Hoaks," demikian penjelasan Komdigi sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari komdigi.go.id, Kamis, 19 Desember 2024.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) juga angkat bicara soal video viral anggota Paspampres itu. Ketua Baznas RI Noor Achmad mengatakan, saat mendampingi Wapres dari Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) menuju Masjid Baitturahman untuk melaksanakan salat Jumat, seluruh rombongan diarahkan ke tempat yang telah disediakan.
Akan tetapi, Gibran ternyata memilih menempati shaf yang tersedia. Saat itu, selain Noor, Wapres turut didampingi Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana. Dijelaskan Noor, posisi Gibran dalam video yang viral bukan di shaf terdepan, tapi barisan tengah.
"Karena shaf masih longgar, kami meminta jamaah untuk merapatkan shaf. Bahkan, ada shaf depan yang masih kosong namun Wapres memilih di tengah, sehingga kemudian shaf depan ditempati oleh Pangdam. Wakil Presiden berada di tengah bersama saya dan beberapa jamaah lainnya," kata Noor dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 18 desember 2024.
Noor menegaskan sama sekali tidak ada pemindahan jamaah seperti narasi yang berkembang di media sosial. Yang terjadi kata dia adalah penataan shaf sesuai kaidah salat berjamaah.
Ia juga menyebut bahwa tidak ada perlakuan khusus yang melanggar aturan salat berjemaah dalam peristiwa itu. “Sesuai ajaran Islam, merapatkan dan memenuhi shaf adalah bagian dari adab salat berjemaah. Semua dilakukan dalam kerangka menjaga kesempurnaan salat,” tegas Noor.
Wakil Komandan Paspampres Brigjen Samson Sitohang juga sudah memberikan klarifikasi. Samson menegaskan bahwa anggotanya tidak mengusir atau menggeser jemaah, melainkan hanya merapikan dan merapatkan shaf salat agar lebih banyak jemaah yang dapat bergabung.
Kejadian ini memperoleh reaksi beragam dari publik. Sebagian menilai tindakan anggota Paspampres memerintahkan beberapa jamaah pindah dari tempatnya merupakan sesuatu yang berlebihan. Bahkan, sejumlah tokoh memberikan pernyataan cukup keras. Sebagian lainnya memaklumi tindakan anggota Paspampres dengan alasan demi keselamatan Wapres.
Gibran sendiri hari itu datang ke Semarang untuk memimpin Apel Baznas RI Tanggap Bencana yang digelar di Lapangan Pancasila Simpang Lima. Lokasi lapangan tersebut persis di seberang Masjid Baitturahman. Sebelum memimpin apel, Gibran terlebih dulu di melaksanakan salat Jumat.