Salah satu WNI terdampak kebakaran hutan di Los Angeles (Berbaju Merah Muda) mendapat kunjungan dari KJRI di California, Jumat, 10 Januari 2025. (Foto: KJRI di California).

Hujan Debu Menyebar, Warga Indonesia di Los Angeles Diminta Waspada

12 January 2025
Font +
Font -

UPdates—Dampak kebakaran hutan di Los Angeles (LA) Amerika Serikat turut dirasakan warga di wilayah lain. Hujan debu menyebar sampai ke Wilshire, California, sehingga Warga Negara Indonesia (WNI) diminta waspada.

Hal itu disampaikan Konsul Protokol dan Konsuler Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di California, Dewi Ratna Asih dalam perbincangan bersama Pro3 RRI, Sabtu, 11 Januari 2025 malam tadi.

"Kami yang berada di pusat kota, asap rasanya sudah mulai tercium. Butiran  debu bekas kebakaran seperti hujan rintik-rintik, kita merasakan," kata Dewi sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari RRI.co.id, Minggu, 12 Januari 2025.

Menurut Dewi, dampaknya mungkin tidak seperti di LA yang luluh lantak akibat kebakaran hutan. Namun, warga di sekitar Los Angeles seperti Santa Monica bersiaga termasuk juga KJRI meminta WNI dan mahasiswa Indonesia untuk waspada.

"Tadi tengah malam wilayah perbatasan dengan Santa Monica walau belum ada peringatan, mereka siap-siap. Semalam kita sudah kontak mahasiswa dan mereka siaga," terangnya.

Total WNI di California Selatan antara 17.000 jiwa hingga 20.000 jiwa. Mereka merupakan mahasiswa, pekerja profesional dan WNI yang menikah dengan warga lokal.

KJRI telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi kebakaran melalui media sosial sejak 7 Januari 2025. Informasi ini juga disebarluaskan kepada masyarakat Indonesia di California Selatan melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk grup WhatsApp komunitas WNI dan pelajar.

Dewi mengatakan, kebakaran terjadi di delapan titik di Palisades, Eaton, Hurst, Lidia, Sunset, Olivas, Woodley, dan Kenneth. Angin kencang dengan kecepatan hingga 160 km/jam membuat api sulit dikendalikan dan mengakibatkan kebakaran besar yang menghanguskan banyak kota.

Berdasarkan data terkini, kebakaran ini telah menyebabkan 11 korban jiwa dan memaksa hampir 180.000 penduduk untuk mengungsi. Dewi mengatakan akhir-akhir ini cuaca di LA kering.

"Tahun ini hujan sangat sedikit kemudian ditambah angin kencang dari semak-semak sehingga api terbang kemana-mana. Kodisi cuaca menyulitkan proses penanganan," ujarnya.

Sementara itu, terkait WNI yang terdampak langsung kebakaran di Los Angeles, Dewi Ratna Asih mengatakan mereka hampir seluruhnya mengungsi ke keluarga atau teman. Hanya ada tiga WNI yang merupakan satu keluarga melapor dan mengungsi ke gereja di Westhill.

"Kami mendengar dari simpul WNI evakuasi mandiri, kebanyakan ke rumah saudara walau pemerintah membuka shelter. Tiga WNI yang mengungsi mengontak hotline KJRI LA, mengungsi ke gereja bukan shelter yang disiapkan pemerintah setempat," ungkap Dewi.

Konsul Jenderal RI Purnomo A Chandra telah bertemu dengan tiga WNI yang mengungsi di gereja dan membawa bantuan yang dibutuhkan. Bantuan tersebut seperti mie instan, makanan siap saji, vitamin dan masker N95.

Adapun sebaran WNI di LA  meliputi wilayah Pasadena (60 orang), Altadena (20 orang), Sylmar (10 orang), dan Calabasas (7 orang). KJRI terus memonitor kondisi para WNI ini dan memastikan mereka mendapatkan bantuan serta perlindungan yang dibutuhkan.

Dewi memastikan kondisi WNI dalam keadaan baik dan ia bersyukur WNI mentaati imbauan dari pemerintah setempat untuk mengevakuasi diri ke shelter yang telah dipersiapkan oleh pemerintah.

KJRI sendiri tetap beroperasi untuk layanan konsuler dan keimigrasian termasuk akses informasi, dukungan logistik dan layanan lainnya.

"Kami mencatat tidak ada kepanikan dari WNI dan masyarakat Indonesia yang terdampak telah mengikuti arahan evakuasi dari otoritas setempat. WNI sementara ini berada di shelter yang disediakan oleh pemerintah daerah di California Selatan," ujarnya.

Font +
Font -