Pj Bupati Sidrap, Basra hadiri TPID (Foto: Web Pemkab Sidrap).

Inflasi Sulsel Turun, Pj Bupati Sidrap Fokus Jaga Ketersediaan Pasokan Jelang Nataru

18 November 2024
Font +
Font -

UPdates - Penjabat (Pj.) Bupati Sidrap, Basra, menghadiri High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan dan mengantisipasi lonjakan inflasi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Nataru 2024.

You may also like : gambar pelabuhan soekarno hatta 28Arus Mudik Nataru di Pelabuhan Makassar Diprediksi Melonjak, Ini Puncak Pergerakannya

Kegiatan berlangsung di Ballroom Same Resort Bira, Kabupaten Bulukumba, Senin, 18 November 2024. Basra hadir didampingi oleh Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Sidrap, H. Andi Bahari Parawansa, serta Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, Suharya Angriani.

“Kami juga akan mendukung program provinsi serta akan menjalin kerja sama yang baik dengan pemangku kepentingan maupun daerah lainnya,” ungkap Basra dikutip dari laman Pemkab Sidrap, Senin, 18 November 2024.

Basra menegaskan pemerintah Kabupaten Sidrap akan terus melakukan pengawasan terhadap stok barang, pemantauan harga, serta penyelenggaraan pasar murah untuk memastikan kebutuhan masyarakat tetap terjangkau.

Dengan langkah-langkah tersebut, Pemkab Sidrap berharap dapat berkontribusi pada stabilitas harga dan ketahanan pangan di Sulsel, khususnya selama periode HBKN Nataru 2024.

Sementara itu, Pj. Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, tersebut mengapresiasi sinergi antara pemerintah daerah dan berbagai pihak dalam upaya pengendalian inflasi.

Dia juga memaparkan arahan Presiden serta program prioritas yang akan dijalankan oleh Pemprov Sulsel untuk menjaga stabilitas ekonomi.

“Program pengendalian inflasi antisipasi HKBN Nataru mulai dari ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, komunikasi efektif,” ungkapnya.

Prof. Zudan menjelaskan bahwa inflasi tahunan (YoY) Sulsel pada Oktober 2024 tercatat mengalami penurunan sebesar 1,53 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Pentingnya program pengendalian inflasi yang melibatkan ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi yang efektif,” pungkasnya.

Font +
Font -