UPdates - Indonesian Professional Speaker Association (IPSA) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar ujian sertifikasi batch ke-54 di Hotel Remcy Panakkukang, Minggu 25 Mei 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh 15 peserta yang semuanya berprofesi sebagai pembicara atau public speaker.
Kepada Keidenesia, Ketua IPSA Sulsel, Deny Azis menjelaskan, tujuan dari program ini yaitu sebagai bentuk legalitas kepada pembicara publik yang nantinya bisa memudahkan mereka untuk mengisi materi di berbagai instansi atau tempat lainnya.
“Pembicara publik butuh sertifikasi. Contohnya saja orang berkendara membutuhkan SIM, demikian juga sebagai seorang pembicara harus punya legalitas,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum IPSA, Donny de Keizer mengatakan, program ini bukan sekadar proses bagi masyarakat meraih pengakuan dari negara melalui asosiasi, melainkan program ini diharapkan juga mampu menjadi tolak ukur bahwa masyarakat harus memiliki kemampuan berbicara yang baik, benar, teratur terstruktur dan terukur.
“Hampir semua profesi pasti memerlukan kemampuan berbicara yang baik, sehingga di masa depan berita-berita bohong atau hoax yang saat ini masih banyak beredar nantinya bisa kita minimalisasi,” ucap Donny.
Ujian sertifikasi batch ke-54 yang digelar IPSA Sulsel di Hotel Remcy Panakkukang, Minggu 25 Mei 2025. (foto:keidenesiafiles)
Ujian sertifikasi public speaker yang dilaksanakan oleh IPSA Sulsel ini bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), di mana asesor atau pengujinya selain berasal dari BNSP juga berasal dari IPSA sendiri.
Indonesian Professional Speakers Association (IPSA) adalah asosiasi pembicara publik profesional pertama, resmi dan terbesar di Indonesia.
Selama ini IPSA menyelenggarakan Program Sertifikasi Certified Public Speaker (CPS).
Bagi Anda yang bergabung, maka Anda memiliki kesempatan untuk mendapatkan Predikat Non-Akademik CPS dan Sertifikat Nasional dari IPSA + BNSP atau Badan Nasional Sertifikasi Profesi dengan Skema Public Speaking.
Mengapa Anda harus bergabung dalam program ini?