Jurnalis Foto Palestina Fatima Hassouna di Gaza. (Foto: Fatima Hassouna)

Jelang Pernikahan, Jurnalis Foto Gaza Fatima Hassouna Dibunuh Israel: "Saya Ingin Kematianku Menggemparkan"

20 April 2025
Font +
Font -

UPdates—Jurnalis Foto Gaza Fatima Hassouna, 25 tahun, tewas dalam serangan udara Israel di rumahnya di Gaza utara pada hari Rabu, beberapa hari sebelum pernikahannya. Sepuluh anggota keluarganya, termasuk saudara perempuannya yang sedang hamil, juga tewas dalam serangan itu.

You may also like : hamas aaHamas Siap Bebaskan Semua Sandera Israel Sekaligus, Syaratnya Gencatan Senjata Permanen

Pada bulan Agustus 2024, Fatima Hassaouna menulis dalam sebuah unggahan di Instagram bahwa dirinya ingin kematiannya kelak menggemparkan dan itu sepertinya benar-benar terjadi.

You might be interested : france macronKepala WHO Nyaris Dibunuh Israel di Bandara Yaman

"Jika saya meninggal, saya menginginkan kematian yang menggemparkan. Saya tidak ingin menjadi berita yang mendesak atau sekadar nomor satu dalam suatu kelompok," tulisnya saat itu sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Outlook, Minggu, 20 April 2025.

"Saya menginginkan kematian yang didengar dunia, dampak yang bertahan sepanjang masa, dan gambar abadi yang tidak dikubur oleh waktu maupun ruang," imbuh jurnalis cantik tersebut, yang kehidupan dan karyanya ditampilkan dalam sebuah film dokumenter yang akan ditayangkan perdana di Festival Film Cannes bulan depan.

Menurut CNN, Komite Keselamatan Jurnalis Palestina (PJSC) menggambarkan serangan yang membunuh Fatima Hassaouna sebagai kejahatan terhadap jurnalis dan pelanggaran hukum internasional.

"Kami berduka atas kematian Hassouna. Serangan yang menewaskannya menargetkan rumah keluarganya di Jalan Al-Nafaq di Kota Gaza dan juga menewaskan beberapa anggota keluarga," kata PJSC dalam pernyataannya.

"Foto-foto Fatima yang kuat yang mendokumentasikan kehidupan di bawah pengepungan dipublikasikan secara global, menyoroti korban jiwa akibat perang," lanjut pernyataan tersebut.

Dalam wawancara dengan CNN pada hari Jumat, Hamza Hassouna, sepupu Fatima, menceritakan detik-detik serangan brutal Israel tersebut.

"Saya sedang duduk ketika tiba-tiba dua roket jatuh, satu di sebelah saya dan satu di ruang tamu. Rumah itu menimpa kami, dan semuanya menjadi bencana," tuturnya.

Mengutip militer Israel, Guardian melaporkan bahwa serangan itu merupakan serangan yang ditargetkan terhadap anggota Hamas yang terlibat dalam penyerangan terhadap tentara dan warga sipil Israel.

PJSC melaporkan bahwa sejak 7 Oktober 2023, sudah 212 jurnalis yang tewas di Jalur Gaza. Jumlah itu memecahkan rekor angka kematian awak media menurut berbagai organisasi jurnalis.

Dengan banyaknya kematian jurnalis, PJSC mendesak masyarakat internasional untuk segera meluncurkan penyelidikan atas insiden baru-baru ini dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

capture

Frank Sinatra

"The best revenge is massive success."
Load More >