UPdates—Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) memenuhi undangan klarifikasi oleh Bareskrim Polri terkait aduan dari Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Eggi Sudjana tentang ijazahnya.
You may also like : Honorer Desa Berpenghasilan Ratusan Juta, Ternyata Punya 27 Website Pornografi
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjalani klarifikasi selama satu jam lebih. Didampingi kuasa hukumnya, ia tiba di Gedung Bareskrim Polri pada pukul 10.43 WITA dan selesai diklarifikasi pada pukul 11.48 WITA.
You might be interested : Prabowo Bisa Anulir Calon Pimpinan KPK "Pilihan" Jokowi
"Ada 22 pertanyaan yang tadi disampaikan, ya sekitar ijazah, dari SD, SMP, SMA, sampai universitas. Juga yang berkaitan dengan skripsi, dengan kegiatan saat mahasiswa, saya kira di sekitar itu," ujar Jokowi kepada wartawan usai klarifikasi sebagaimana dilansir keidenesia.tv, Selasa, 20 Mei 2025.
Selain memenuhi undangan klarifikasi, Jokowi juga sekalian mengambil ijazah miliknya di Bareskrim Polri setelah merampungkan pemeriksaannya.
Sebelumnya, Jokowi lewat adik iparnya menyerahkan ijazah miliknya ke Bareskrim.
"Hari ini saya mendapatkan undangan dari Bareskrim untuk keterangan atas aduan dari masyarakat pada Bareskrim dan saya memenuhi undangan itu sekaligus saya mengambil ijazah," jelasnya.
Meski sudah mengambil ijazahnya, Jokowi menegaskan hanya akan memperlihatkannya dalam sidang pengadilan apabila diminta oleh hakim.
"Ijazah nanti akan kami buka, pada saat diminta oleh pengadilan, oleh hakim," tegas Jokowi.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga menanggapi sindiran Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terkait polemik ijazahnya.
“Saya itu sebetulnya ya, sebetulnya sedih kalau proses hukum mengenai ijazah ini maju lagi ke tahapan berikutnya. Saya kasihan,” ujar Jokowi.
Namun, bagi eks Wali Kota Solo itu, pelaporan dugaan ijazah palsu tersebut sudah keterlaluan. “Tapi ya ini kan sudah keterlaluan jadi ya kita tunggu proses hukum selanjutnya,” jelasnya.
Terkait kemungkinan masalah ijazah ini diselesaikan dengan restorative justice atau mediasi, ia tak memberi sinyal.
Sebaliknya, Jokowi menegaskan ingin kasus tersebut jelas. “Ini kan supaya semuanya jelas dan gamblang, lembaga yang paling kompeten untuk dimana saya menunjukkan ijazah saya itu ya di pengadilan nanti,” tegasnya.
Begitu juga saat disinggung wartawan soal kemungkinan akan mencabut laporan di Polda Metro Jaya di mana ia melaporkan lima orang, Jokowi hanya tertawa. “Terima kasih, hehehe,” ujarnya.