UPdates—Calon wali kota New York dari Partai Demokrat mengecam ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menangkap dan mendeportasinya. Ia menyebut pernyataan itu sebagai serangan terhadap demokrasi dan bersumpah tidak menerima intimidasi ini.
You may also like : 
Bisa Bikin Gempar, Demokrat Senang Sekjen PDIP Buat Puluhan Video Skandal Korupsi
"Presiden Amerika Serikat baru saja mengancam akan menangkap saya, mencabut kewarganegaraan saya, memasukkan saya ke kamp tahanan dan mendeportasi saya. Bukan karena saya telah melanggar hukum apa pun, tetapi karena saya akan menolak untuk membiarkan ICE (agen Imigrasi dan Bea Cukai) meneror kota kita," tulis Zohran Mamdani di X, merujuk pada tindakan keras kontroversial ICE baru-baru ini terhadap imigran ilegal sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Anadolu, Rabu, 2 Juli 2025.
You might be interested : 
Trump di Atas Angin, Jalan Kamala Harris Jadi Presiden Wanita Pertama AS Semakin Kecil
Mamdani mengatakan pernyataan presiden tersebut tidak hanya merupakan serangan terhadap demokrasi, tetapi juga peringatan bagi setiap warga New York yang menolak untuk tetap diam.
"Jika Anda berbicara, mereka akan mendatangi Anda. Kami tidak akan menerima intimidasi ini," tegas kandidat wali kota Muslim itu.
Mamdani sudah tinggal di Amerika sejak berusia 7 tahun dan menjadi warga negara AS pada tahun 2018.
Sebelumnya, Trump menganggap Mamdani sebagai orang gila total. Selama diskusi panel tentang kebijakan imigrasi di Florida, ketika ditanya tentang tanggapannya terhadap sikap Mamdani terhadap ICE, Trump menjawab: "Baiklah, kalau begitu kita harus menangkapnya."
Trump telah lama menyerukan penangkapan dan pemenjaraan lawan-lawan politiknya, mulai dari mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton hingga Gubernur California Gavin Newsom, sering kali tanpa menyebutkan tuduhan apa yang mungkin mereka hadapi.
Tindakan keras pemerintahan Trump terhadap imigran telah menargetkan migran ilegal – atau mereka yang mungkin terlihat memiliki latar belakang migran – tetapi awal bulan ini memerintahkan pengacaranya untuk memprioritaskan upaya mencabut kewarganegaraan warga negara yang dinaturalisasi atas dugaan tindak pidana.
Mamdani mengalahkan mantan Gubernur New York Andrew Cuomo dalam pemilihan pendahuluan Demokrat minggu lalu – sebagaimana dikonfirmasi minggu ini setelah penghitungan suara berdasarkan peringkat – yang memposisikannya untuk menjadi wali kota Muslim pertama di Big Apple.
New York condong ke Demokrat, meskipun Mamdani bisa saja menghadapi tantangan kandidat independen dari Cuomo atau Wali Kota saat ini Eric Adams, mantan Demokrat yang sedang mencalonkan diri untuk pemilihan ulang.
New York akan memilih wali kotanya pada tanggal 4 November ini.
Mamdani telah menjadi pendukung vokal Palestina dan pengkritik Israel. Saat kuliah, ia ikut mendirikan cabang Students for Justice in Palestine, dan pada tahun 2023, ia bergabung dengan aksi mogok makan di luar Gedung Putih untuk menuntut gencatan senjata di Jalur Gaza.
