UPdates - Sebanyak 393 jemaah haji asal Sulawesi Barat yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 10 Embarkasi Makassar diberangkatkan menuju Madinah, Arab Saudi. Dari jumlah tersebut, sembilan orang di antaranya menggunakan kursi roda saat proses pendorongan ke bandara.
You may also like : 
15.683 Jemaah Haji Diberangkatkan dari Makassar, 41 Kloter Disiapkan
Para jemaah tersebut berangkat pada Rabu, 7 Mei 2025)pukul 16.31 WITA. Mereka diterbangkan menggunakan maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GIA 1110 dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.
Dari total jemaah yang diberangkatkan, 255 orang berasal dari Kabupaten Mamuju dan 131 orang dari Kabupaten Majene. Selain itu, terdapat tujuh petugas yang turut mendampingi dalam kloter ini.
Tercatat sebanyak 74 jemaah berusia lanjut (lansia) berusia di atas 65 tahun dan enam jemaah masuk dalam kategori risiko tinggi (risti).
Pelayanan khusus bagi jemaah lansia dan penyandang disabilitas diberikan oleh tim Layanan Jemaah Lansia/Disabilitas PPIH Embarkasi Makassar yang dipimpin oleh H. Abdul Gaffar.
Prosesi pelepasan kloter 10 dilakukan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, H. Adnan Nota, yang ditandai dengan penyerahan bendera kepada Ketua Kloter 10.
Acara pelepasan berlangsung di Aula Mina, Asrama Haji Sudiang Makassar, dan dipimpin oleh jajaran PPIH Embarkasi Makassar, petugas haji, perwakilan maskapai Garuda Indonesia, Imigrasi, serta otoritas bandara.
Dalam acara tersebut, Ketua PPIH Embarkasi Makassar yang diwakili Kepala Bidang Akomodasi, H. Wahyuddin Hakim, mengingatkan pentingnya kedisiplinan dan kemandirian jemaah dalam menjalankan ibadah haji.
“Tertib dan tidaknya pelaksanaan ibadah sangat ditentukan oleh sikap jemaah itu sendiri. Biasakan mendisiplinkan diri karena itu menjadi kunci utama pelaksanaan ibadah haji, Bapak Ibu,” ujarnya dikutip Keidenesia dari laman resmi Kemenag Sulsel, Kamis, 8 Mei 2025.
Wahyuddin yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sulsel menambahkan, jemaah diminta menjaga kekompakan serta kesehatan fisik dan mental selama berada di Tanah Suci.
"Jemaah haji Indonesia dikenal ramah, tertib, dan kompak. Tolong predikat ini dipertahankan. Jaga kekompakan, jaga kesehatan, dan jaga nama baik Indonesia," kata Wahyuddin.
Adapun jemaah termuda dalam kloter ini adalah Amira Husnul Khatimah (21) asal Kabupaten Mamuju, sementara jemaah tertua adalah Hasan Hamma Baco (87), juga dari Kabupaten Mamuju.
