UPdates—Jumlah korban tewas akibat banjir bandang di negara bagian Texas, Amerika Serikat (AS) meningkat menjadi 104 orang.
You may also like : Trump Keliru, Elon Musk Akui Kondom Senilai Rp818 Miliar bukan untuk Gaza
NBC melaporkan, ada 84 kematian di Kerr Country, termasuk 56 orang dewasa dan 28 anak-anak. Dari jumlah itu, 15 orang dewasa dan sembilan anak-anak belum teridentifikasi.
You might be interested : 4 Kecamatan di Makassar Banjir, 1.255 Warga Mengungsi
Selain kematian yang dikonfirmasi, 10 anak-anak dan satu konselor dari Camp Mystic, sebuah kamp gadis Kristen di dekat Hunt di wilayah barat Kerr County, masih belum diketahui keberadaannya, menurut CBS.
Pada hari Senin, kamp musim panas Kristen mengumumkan bahwa 27 peserta kamp dan konselor meninggal akibat banjir itu.
CNN melaporkan, kematian tambahan di beberapa wilayah, dengan tujuh kematian di Travis Country, empat di Burnet Country, enam di Kendall Country, dua di Williamson Country, dan satu di Tom Green Country.
Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt membantah klaim bahwa Badan Cuaca Nasional gagal memberikan peringatan yang memadai dan tepat waktu tentang banjir.
“Mereka memberikan peringatan banjir bandang tepat waktu. Ada pemantauan banjir yang terus berlangsung, dan kantor-kantor ini memiliki staf yang memadai,” katanya sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Anadolu, Selasa, 8 Juli 2025
The New York Times sebelumnya melaporkan bahwa sejumlah posisi penting di Badan Cuaca Nasional kosong karena pemotongan anggaran Trump sejak menjabat, yang menunjukkan bahwa kekosongan ini mungkin telah menghambat respons cepat terhadap keadaan darurat.
Banjir mulai terjadi pada Kamis malam dan berlangsung hingga Jumat dini hari waktu AS, saat hujan lebat melanda Sungai Guadalupe, membuat air mencapai 11,8 meter, melampaui banjir modern terbesar kedua di wilayah tersebut, pada tahun 1987.