UPdates—Serangan udara Israel di beberapa kota di distrik Tyre di Lebanon selatan menewaskan 12 paramedis dan relawan pertahanan sipil, serta melukai tiga lainnya.
You may also like : Pesan Video Sandera AS di Gaza ke Trump: Saya tak Mau Mati, jangan Ulang Kesalahan Biden
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan pesawat tempur menargetkan kota Deir Qanoun Ras Al-Ain di distrik Tyre, menewaskan enam anggota Pramuka Islam -- relawan dalam operasi medis darurat dan pertahanan sipil -- dan seorang paramedis dari Asosiasi Kesehatan Islam -- sebuah organisasi amal.
You might be interested : Perwira Israel Bongkar Sadisnya “Kill Zone” di Gaza, Mayat Jadi Makanan Anjing, Melintas Pasti Mati
Serangan di Deir Qanoun Ras Al-Ain juga menewaskan seorang warga sipil dan melukai 12 lainnya.
Kementerian tersebut juga melaporkan bahwa serangan udara di kota Ain Baal di Tyre melukai tiga anggota Pramuka Islam.
Lima anggota Pramuka Islam tewas dalam serangan udara di kota Hanouiyeh di Tyre, menurut Kantor Berita Nasional Lebanon sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Anadolu, Minggu, 10 November 2024.
Kementerian tersebut mengutuk serangan Israel yang terus menerus terhadap paramedis. Mereka menyebutnya sebagai kejahatan perang yang tidak dicegah oleh komunitas internasional.
"Mereka yang bertanggung jawab untuk menegakkan hukum humaniter internasional guna mencegah kekerasan dan genosida," kata Kementerian itu.
Kementerian Kesehatan juga melaporkan bahwa serangan udara Israel di lingkungan Al-Midan di Nabatieh melukai 12 orang.
Kampanye udara besar-besaran Israel terhadap Lebanon telah berlangsung sejak akhir September. Mereka berdalih menargetkan Hizbullah dalam eskalasi perang lintas batas selama setahun sejak dimulainya perang Gaza.
Menurut otoritas kesehatan Lebanon, lebih dari 3.100 orang telah tewas dan lebih dari 13.900 orang terluka dalam serangan Israel sejak Oktober 2023. Israel melancarkan serangan ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.