UPdates - Tragedi kebakaran yang menghanguskan kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar memunculkan berbagai polemik. Salah satunya, sebanyak 2.000 peserta didik di Makassar dilaporkan tidak terdaftar dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Dirangkum Keidenesia dari berbagai sumber, Rabu, 15 Januari 2025, kabar tersebut pertama kali didapatkan Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto dari salah seorang kepala sekolah SMP 6 Makassar yang hendak izin pensiun.
Hal tersebut membuat Danny Pomanto merasa terkejut dengan temuan tersebut. Sebab, kondisi ini berisiko membuat ribuan siswa yang tidak terdaftar dalam sistem Dapodik terancam kehilangan hak mereka untuk menerima ijazah.
Danny Pomanto sendiri diketahui pernah mendapatkan dokumen terkait masalah tersebut. Namun,dirinya menolak untuk menandatangani dokumen itu, karena tidak mengetahui secara jelas perihal masalah yang sedang terjadi.
Penampakan Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar pasca terbakar (Foto: Web Terkini.id).
Danny pun telah menginstruksikan agar pihak terkait segera menelusuri penyebab dari tidak terdaftarnya ribuan siswa dalam Dapodik. Sebab dikhwatirkan jika masalah ini tidak segera diselesaikan, para siswa tersebut dapat dianggap ilegal meskipun status mereka sebenarnya sah dan resmi.
Selain masalah tersebut, ada juga ketegangan internal di Dinas Pendidikan yang sempat mencuat terkait proyek-proyek yang sedang berlangsung. Hal ini menambah ketegangan di kalangan pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan, yang menyebabkan disharmonisasi.
Sebagai pemimpin daerah, Danny Pomanto turun tangan langsung untuk menyelesaikan persoalan ini dan memastikan jika masalah administrasi serta ketegangan di internal Dinas Pendidikan tidak mengganggu kelancaran proses pendidikan di Makassar.
Diberitakan sebelumnya, insiden kebakaran melanda gedung Disdik Kota Makassar yang terletak di Jalan Anggrek Raya, Kecamatan Panakkukang, pada Sabtu, 11 Januari 2025.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 02.20 Wita itu berawal dari asap yang muncul di atap bagian belakang gedung dan kemudian merembet ke bagian lain. Insiden tersebut mengakibatkan kerusakan yang cukup signifikan pada fasilitas kantor.
