UPdates—Prancis memperingatkan Donald Trump agar tidak mengancam kedaulatan negara Uni Eropa (UE) setelah presiden terpilih Amerika Serikat itu menegaskan tidak mengesampingkan kemungkinan menggunakan kekuatan militer untuk mengambil alih Greenland.
You may also like : Jadwal Kualifikasi Piala Dunia dan UEFA Nations League Kamis - Sabtu
Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot mengatakan bahwa meskipun ia tidak yakin AS akan menginvasi wilayah yang dikuasai Denmark, UE tidak boleh membiarkan dirinya diintimidasi.
You might be interested : Rusia Bantah Percakapan Telepon Putin dan Trump
“Jelas tidak diragukan lagi bahwa Uni Eropa tidak akan membiarkan negara-negara lain di dunia menyerang perbatasan kedaulatannya, siapa pun mereka. Kami adalah benua yang kuat," tegasnya kepada radio France Inter sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari The Telegraph, Rabu, 8 Januari 2025.
Sebelumnya, pada hari Selasa Trump mengatakan bahwa Greenland harus dijual ke AS demi keamanan nasional. Ia juga menyerukan agar Terusan Panama dikembalikan ke Amerika.
“Jika Anda bertanya kepada saya apakah saya pikir Amerika Serikat akan menyerang Greenland, jawaban saya adalah tidak. Namun, apakah kita telah memasuki periode waktu di mana yang terkuat akan bertahan hidup? Maka jawaban saya adalah ya," tegas Barrot.
Ia mengatakan Eropa tidak boleh membiarkan dirinya diintimidasi atau dikuasai oleh kecemasan. “Kita harus bangun, memperkuat diri kita sendiri di dunia yang dimenangkan oleh hukum yang terkuat," ujar Barrot .
Perdana menteri Greenland akan bertemu dengan raja Denmark di Kopenhagen setelah munculnya ancaman Trump. Mute Egede, yang tiba di Kopenhagen pada Selasa malam sempat mengumumkan sebelum perjalanannya bahwa pertemuan dengan Raja Denmark Frederik yang dijadwalkan pada Rabu telah ditunda.
Akan tetapi, pada Rabu, istana kerajaan Denmark mengatakan pertemuan itu akan tetap dilaksanakan.