UPdates - Hari ini, 1 April, diperingati sebagai Hari Peringatan Lupus, sebuah acara tahunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang lupus serta memberikan dukungan bagi jutaan orang yang terdampak oleh penyakit autoimun ini. Lupus, yang merupakan penyakit yang dapat mengancam jiwa, terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri, menyebabkan kerusakan organ yang parah.
You may also like : 
THE K-FACTS EPS 11: Fakta April Mop Terheboh Sepanjang Masa!
Disadur Keidenesia dari laman National Today, Selasa, 1 April 2025, Hari Peringatan Lupus pertama kali diprakarsai oleh Yayasan Lupus Amerika pada tahun 2000, sebagai respons terhadap kebutuhan besar untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya lupus, yang juga dikenal dengan nama lupus eritematosus sistemik (SLE).
Sejak saat itu, hari ini menjadi momen penting untuk mengingatkan masyarakat tentang penyebab, faktor risiko, gejala, serta pengobatan penyakit ini.
Data menunjukkan bahwa sekitar 16.000 orang Amerika didiagnosis menderita lupus setiap tahunnya, dengan 90% di antaranya adalah wanita. Penyakit ini umumnya menyerang individu usia 15 hingga 44 tahun, namun sering kali sulit didiagnosis karena gejalanya yang mirip dengan penyakit lain yang lebih ringan. Oleh karena itu, pengenalan penyakit ini dan diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif.
Meskipun hingga kini belum ada obat untuk lupus, penyakit ini dapat dikendalikan dengan perawatan medis yang tepat sejak awal. Hal ini semakin menegaskan pentingnya peringatan Hari Lupus, yang juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta mendukung penelitian lebih lanjut.
Sejarah panjang pemahaman tentang lupus menunjukkan bahwa para dokter sejak abad ke-18 hingga awal abad ke-19 kesulitan mendiagnosis penyakit ini karena kompleksitas gejalanya. Namun, pada tahun 1948, tim peneliti dari Mayo Clinic membuat terobosan yang memungkinkan sekitar 60% kasus lupus terdiagnosis.
Pada tahun 1971, American College of Rheumatology (ACR) merilis daftar kriteria yang membantu dokter dalam mendiagnosis lupus, termasuk gejala yang dapat terlihat langsung pada pasien seperti ruam dan nyeri, serta gejala lain yang dapat terdeteksi melalui pemeriksaan fisik dan tes laboratorium.
Untuk terus meningkatkan kesadaran, saat ini ada kuis lupus daring yang dapat diikuti oleh masyarakat. Kuis ini terdiri dari sebelas pertanyaan yang dapat membantu mendeteksi potensi lupus pada individu, serta mendukung upaya penelitian lebih lanjut dalam mengatasi penyakit ini.
