UPdates - Hari ini, 14 Februari, diperingati sebagai Hari Kesadaran Cacat Jantung Bawaan (PJB), sebuah momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai cacat jantung bawaan, sebagai kelainan jantung yang sudah ada sejak lahir dan dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya.
Disadur Keidenesia dari laman National Today, Jumat, 14 Februari 2025, cacat jantung bawaan, yang termasuk dalam kategori kelainan, bukan penyakit, terjadi ketika jantung atau pembuluh darah di dekatnya tidak berkembang secara normal sebelum kelahiran.
Meskipun penyebab pasti dari cacat jantung bawaan belum sepenuhnya diketahui, para peneliti menduga faktor genetik dan lingkungan memainkan peran penting dalam terjadinya kondisi ini. Meski ada kemungkinan bahwa cacat jantung bawaan bisa diturunkan kepada keturunan, ada juga variabilitas tingkat keparahan yang dapat terjadi pada setiap individu.
Gejala cacat jantung bawaan bisa dideteksi sejak dini, bahkan sebelum kelahiran, meski beberapa kasus lainnya baru teridentifikasi di masa kanak-kanak. Ini menjadi alasan mengapa peringatan Hari Kesadaran Cacat Jantung Bawaan bertujuan untuk mendidik masyarakat agar lebih peka terhadap gejala dan pentingnya deteksi dini.
Selain itu, Hari Kesadaran Cacat Jantung Bawaan juga menjadi ajang untuk mengenang mereka yang lahir dengan kondisi ini, serta memberikan penghormatan kepada keluarga dan teman-teman yang mendampingi anak-anak penderita.
Dalam kesempatan ini, para ahli menyarankan agar individu dengan cacat jantung bawaan rutin berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung untuk menjalani perawatan yang tepat.