Ilustrasi vasektomi sedunia (Foto: Web National Today).

Sejarah Hari Ini, 15 November: Hari Vasektomi Sedunia

15 November 2024
Font +
Font -

UPdates - Hari Vasektomi Sedunia diperingati setiap tanggal 15 November. Peringatan Hari Vasektomi Sedunia bertujuan untuk mendorong pria agar mempertimbangkan vasektomi sebagai pilihan kontrasepsi yang aman dan efektif.

Dikutip Keidenesia dari laman National Today, Jumat, 15 November 2024, Inisiatif ini dimulai oleh pembuat film dan jurnalis Jonathan Stack bersama ahli urologi Dr. Doug Stein. Mereka memandang proyek ini sebagai gerakan kolektif untuk perubahan sosial, dengan tujuan mempopulerkan vasektomi sebagai alternatif kontrasepsi pria yang lebih bertanggung jawab.

Hari Vasektomi Sedunia merupakan bagian dari serangkaian acara yang berlangsung selama tujuh hari, yang diperingati setiap minggu ketiga bulan November. Proyek ini memiliki kantor pusat di berbagai negara, termasuk Australia, Kenya, Indonesia, Meksiko, Haiti, Rwanda, dan Kolombia.

Para pendiri Hari Vasektomi Sedunia menganggap vasektomi sebagai tindakan cinta, di mana pria yang terinformasi mengambil kendali atas keturunan mereka dengan cara yang bertanggung jawab.

Menurut pengetahuan ilmiah tentang ovulasi, perempuan hanya dapat hamil dalam periode dua hari dalam sebulan, sementara pria dapat menghasilkan sperma sepanjang tahun.

Hal ini menunjukkan bahwa, secara biologis, pria memiliki kapasitas untuk menghindari kehamilan secara lebih konsisten, dan karenanya, seharusnya turut menanggung tanggung jawab dalam perencanaan keluarga.

Namun, masih terdapat banyak stigma terkait vasektomi yang menghalangi pemahaman masyarakat. Beberapa pria khawatir tentang prosedur tersebut, takut bahwa vasektomi akan mengarah pada pengebirian atau penurunan kemampuan seksual.

Untuk itu, Hari Vasektomi Sedunia menyelenggarakan berbagai acara edukasi dan pameran kesehatan pria, guna membuka ruang diskusi yang lebih sehat dan mengurangi ketakutan yang tidak berdasar.

Gerakan ini juga bekerja sama dengan organisasi kesehatan masyarakat terkemuka serta pemerintah beberapa negara untuk meluncurkan inisiatif pengendalian keluarga yang lebih fokus pada peran pria.

Font +
Font -