UPdates - Setiap tanggal 16 April diperingati sebagai Hari Selamatkan Gajah atau Save the Elephant Day di berbagai belahan dunia. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global terhadap ancaman serius yang dihadapi gajah, terutama penurunan populasi akibat perburuan dan kerusakan habitat.
Disadur Keidenesia dari laman National Today, Rabu, 16 April2025, gajah merupakan hewan darat terbesar yang tersebar di wilayah Afrika dan Asia. Penelitian terkini memperkirakan terdapat lebih dari 400.000 ekor gajah di benua Afrika. Meski jumlahnya bervariasi di tiap negara, tren penurunan populasi tetap terjadi secara menyeluruh, terutama karena perburuan gading yang masih berlangsung.
Hari Selamatkan Gajah mendorong publik untuk lebih memahami kondisi gajah serta mengambil peran dalam upaya pelestarian. Edukasi menjadi kunci utama dalam mengubah tren penurunan ini dan mendorong tindakan nyata untuk menyelamatkan spesies tersebut dari kepunahan.
Sejumlah organisasi internasional terus berupaya mengatasi ancaman terhadap gajah. Pada 1989, Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Terancam Punah (CITES) menetapkan larangan perdagangan gading secara internasional.
Langkah penting lainnya terjadi pada 2016, ketika Tiongkok pasar gading terbesar di dunia saat itu mengumumkan penghentian seluruh penjualan gading.
Pemerintah Inggris juga mengambil langkah serupa dengan mengesahkan Undang-Undang Gading Inggris 2018. Aturan ini membuka jalan untuk perluasan perlindungan terhadap spesies lain seperti kuda nil, walrus, dan narwhal.
Hari Selamatkan Gajah pertama kali diperingati pada 2012 atas inisiatif Elephant Reintroduction Foundation di Thailand, bekerja sama dengan Patricia Sims, seorang pembuat film asal Kanada. Peluncurannya ditandai dengan rilis film dokumenter berjudul Return to the Forest yang dinarasikan oleh aktor Star Trek, William Shatner.