UPdates - Tanggal 23 Januari, masyarakat Gorontalo memperingati Hari Patriotik, sebuah momen penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Dirangkum Keidenesia dari berbagai sumber, Kamis, 23 Januari 2025, peristiwa bersejarah ini menandai proklamasi kemerdekaan Gorontalo yang diumumkan pada 23 Januari 1942 oleh Nani Wartabone, seorang pejuang revolusioner yang kemudian diangkat sebagai Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Peristiwa kemerdekaan Gorontalo ini terjadi lebih dari tiga tahun sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Nani Wartabone dan para pejuang lainnya memimpin perlawanan terhadap penjajahan kolonial Belanda yang telah menindas masyarakat Gorontalo, khususnya di kampung halaman Nani di Suwawa.
Di bawah penjajahan Belanda, masyarakat Gorontalo mengalami perlakuan kejam dan semena-mena. Keadaan inilah yang menggugah hati Nani Wartabone untuk memimpin perjuangan melawan kolonialisme.
Dengan membentuk Komite 12, Nani menyusun strategi perlawanan yang akhirnya berhasil merebut kekuasaan Belanda di Gorontalo.
Pada pagi hari 23 Januari 1942, setelah melaksanakan salat Subuh, pasukan Nani Wartabone bergerak menuju pusat pemerintahan Belanda di Gorontalo. Operasi tersebut berhasil menangkap 15 anggota pemerintah kolonial Belanda, yang kemudian diiringi dengan pengibaran Bendera Merah Putih di depan Kantor Pos Gorontalo sebagai simbol kemenangan dan kebebasan.
Peristiwa ini segera tersebar ke berbagai wilayah, menginspirasi semangat perjuangan bagi kemerdekaan Indonesia. Meskipun proklamasi kemerdekaan Indonesia baru terjadi pada 17 Agustus 1945, peristiwa 23 Januari di Gorontalo menjadi tonggak penting dalam perjalanan panjang menuju kemerdekaan bangsa Indonesia.