Perayaan Natal (Foto: shutterstock).

Sejarah Hari Ini, 24 Desember: Malam Natal

24 December 2024
Font +
Font -

UPdates - Malam Natal, yang jatuh pada 24 Desember, menandai puncak masa Advent dan menjadi malam yang penuh makna dalam tradisi Kristen. Malam ini menandakan berakhirnya periode persiapan yang dimulai pada Minggu keempat sebelum Natal, dengan banyak gereja mengadakan kebaktian tengah malam untuk merayakan momen tersebut.

You may also like : hamka b kadyJelang Nataru, DPR: Avtur Perlu Subsidi untuk Turunkan Harga Tiket Pesawat

Disadur Keidenesia dari laman National Today, Selasa, 24 Desember 2024, tradisi merayakan Malam Natal berakar pada liturgi Kristen yang dimulai saat matahari terbenam, merupakan kebiasaan yang diwarisi dari tradisi Yahudi dan didasarkan pada Kisah Penciptaan dalam Kitab Kejadian. Dalam pandangan ini, hari pertama natal dimulai pada malam hari dan berakhir pada pagi hari. 

Selain itu, banyak yang meyakini bahwa Yesus Kristus lahir pada tengah malam di wilayah Palestina, sebuah keyakinan yang memperkuat makna spiritual dari perayaan ini.

Malam Natal juga mengingatkan pada kisah kelahiran Yesus di Betlehem, yang dihadiri oleh para gembala yang melihat bintang terang di langit. Tradisi kebaktian pada malam ini pun diperkirakan sudah ada sejak abad ke-12 hingga ke-15, meskipun pada masa Inkuisisi Suci, perayaan ini menjadi bagian dari kewajiban gereja. Pada abad ke-16, gereja juga mulai dipengaruhi oleh perayaan Winter Solstice dan mulai mempersiapkan Natal pada malam sebelumnya.

Di banyak bagian Eropa, terdapat kepercayaan bahwa pada tengah malam Malam Natal, hewan-hewan memiliki kemampuan berbicara untuk sementara waktu. Hal ini diduga terkait dengan adegan kelahiran Yesus yang melibatkan lembu dan keledai. Selain itu, di sejumlah wilayah, dipercaya bahwa ternak akan bangun dan berlutut untuk menyembah bayi Kristus.

Meskipun Malam Natal identik dengan tradisi Kristen, banyak kepercayaan pagan dan supranatural yang terkait dengan malam ini. Di negara-negara Skandinavia, diyakini bahwa arwah orang mati kembali mengunjungi rumah mereka pada Malam Natal. 

Warga setempat memastikan rumah mereka bersih dan api unggun menyala sebelum tidur, dengan harapan agar para tamu hantu merasa diterima. Mereka bahkan membersihkan kursi dan menyiapkan makanan sebagai persembahan untuk arwah yang datang.

Perayaan Natal sebagai hari raya mulai populer pada abad ke-19, dan Malam Natal tetap menjadi bagian penting dari budaya Kristen. Seiring berjalannya waktu, perayaan ini semakin diperkenalkan dengan simbol-simbol baru, seperti Sinterklas, yang mengenalkan tradisi menggantung stoking, serta menyajikan kue, susu, dan wortel untuk rusa kutubnya.

Namun, selain dimaknai sebagai perayaan agama, Malam Natal juga telah berkembang menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga dan orang-orang terkasih. Kegiatan seperti makan malam bersama, mendekorasi rumah, membungkus kado, dan menonton film bertema Natal menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan ini. 

Dengan berbagai tradisi dan kepercayaan yang berkembang, Natal terus menjadi hari yang menyatukan keluarga dan sahabat, dari Eropa, Amerika Utara, Amerika Latin, hingga Asia.

Font +
Font -