UPdates - Setiap tanggal 25 Desember, umat Kristen di seluruh dunia merayakan Natal. Natal dipandang sebagai hari untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus, Putra Tuhan, dan merupakan salah satu perayaan agama Kristen yang paling penting.
You may also like : Waspadai Cuaca Ekstrem Jelang Natal dan Tahun Baru 2025
Disadur Keidenesia dari laman National Today, Rabu, 25 Desember 2034, tanggal 25 Desember mulai diperingati sebagai hari kelahiran Yesus, berdasarkan catatan sejarah dari sejarawan Kristen pertama, Sextus Julius Africanus, sekitar tahun 221 M.
Salah satu teori menyatakan bahwa gereja awal memilih tanggal ini untuk mengaitkan kelahiran Yesus dengan perayaan "kelahiran kembali matahari" setelah ekuinoks musim dingin.
Pandangan lainnya berpendapat bahwa tanggal ini dipilih karena bertepatan dengan sembilan bulan setelah tanggal 25 Maret, yang dianggap sebagai hari pembuahan Yesus.
Pada mulanya, gereja menetapkan tanggal 6 Januari sebagai hari pembaptisan Yesus dan sempat menjadi tanggal yang lebih populer untuk merayakan Natal. Namun, pada abad ke-9, perayaan Natal semakin dikenal luas, meskipun awalnya hanya dirayakan sebagai hari raya kecil.
Pada Abad Pertengahan, berbagai tradisi Natal mulai berkembang di Eropa, termasuk pohon Natal pertama yang dihias dengan apel di Strasbourg. Seiring berjalannya waktu, pemberian hadiah pun menjadi bagian penting dari perayaan Natal, sebagai simbol persembahan dari orang Majus kepada bayi Yesus.
Pada abad ke-19, karangan bunga cemara dengan 24 lilin yang melambangkan 24 hari sebelum Natal, kemudian disederhanakan menjadi empat lilin, yang lebih aman.
Tradisi Natal akhirnya menyebar ke luar Eropa, menyentuh Amerika Latin, Amerika Utara, dan banyak negara di seluruh dunia, menjadikannya perayaan global yang penuh makna dan kehangatan.