UPdates - Pada 28 Maret setiap tahun dirayakan sebagai Hari Emansipasi Budak, sebuah hari libur nasional yang memperingati pembebasan budak di wilayah Tibet. Tanggal ini diperingati untuk menandai apa yang disebut oleh pemerintah Tiongkok sebagai kebebasan Tibet dari perbudakan.
Dirangkum Keidenesia, Jumat, 28 Maret 2025, Tibet, yang telah lama berada di bawah kekuasaan Tiongkok sejak 1720, sempat menjadi wilayah merdeka de facto setelah revolusi pada tahun 1911.
Namun, wilayah Tibet yang dikenal sebagai Kham, yang berbatasan langsung dengan Tiongkok, terus menjadi sengketa antara kedua negara. Sebagian besar wilayah ini sebelumnya dikuasai oleh Tiongkok, sementara sebagian lainnya berada di bawah kendali pemerintah Tibet.
Pada 1950, setelah terbentuknya Republik Rakyat Tiongkok, delegasi pemerintah Tibet memulai dialog untuk memastikan bahwa integritas teritorial Tibet dihormati. Meskipun pembicaraan sempat tertunda, akhirnya kesepakatan dicapai.
Tiongkok mengusulkan untuk bertanggung jawab atas pertahanan, perdagangan, dan hubungan luar negeri Tibet, sementara orang Tibet menyetujui persyaratan tersebut demi menjaga hubungan dengan Tiongkok.
Penulis dan sarjana Tibet, Melvyn Goldstein, mencatat bahwa tujuan Tiongkok bukanlah untuk menginvasi Tibet, melainkan untuk memastikan kedaulatan Tiongkok atas wilayah tersebut.
Pada tahun 1951, setelah lebih banyak pembicaraan dan invasi Tiongkok yang melibatkan penyeberangan perbatasan Khampa, Tibet secara resmi jatuh di bawah kekuasaan Tiongkok.
Sebagai bagian dari perubahan tersebut, Tiongkok mengeluarkan Perintah Dewan Negara yang mencakup penghentian pemberontakan dan pengambilalihan harta milik pemberontak untuk diserahkan kepada para budak.
Tiongkok memperkirakan bahwa lebih dari satu juta orang Tibet, yang mencakup sekitar 90% dari populasi, dibebaskan dari perbudakan.
Pada Januari 2009, untuk memperingati 50 tahun pembebasan ini, pemerintah Tiongkok menetapkan Hari Emansipasi Budak sebagai hari peringatan reformasi dan kemakmuran yang dibawa oleh Tiongkok ke Tibet.
RUU untuk menetapkan hari ini disahkan pada sidang tahunan kedua Kongres Rakyat Daerah Kesembilan dengan suara bulat dari 382 legislator yang hadir, sehingga lahirlah Hari Emansipasi Budak Tibet yang kini diperingati setiap tahunnya.
