UPdates - Setiap tanggal 29 November, dunia memperingati Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang konflik Israel-Palestina yang terus berlangsung.
Disadur Keidenesia dari laman National Today, Jumat, 29 November 2024, Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina diselenggarakan setiap tahun atas inisiatif Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Peringatan ini diadakan di markas besar PBB di New York, serta kantor-kantor mereka di Jenewa, Wina, dan Nairobi.
Pemilihan tanggal 29 November didasarkan pada peringatan atas adopsi Resolusi 181 PBB pada tahun 1947, yang berisi Rencana Pembagian Palestina. Resolusi ini bertujuan untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina dengan membagi wilayah Palestina menjadi dua negara, yakni satu untuk bangsa Yahudi dan satu untuk bangsa Arab.
Sejarah konflik ini bermula jauh sebelum Resolusi 181, dimulai dengan kehadiran bangsa Arab Muslim di Palestina yang telah mendiami wilayah tersebut sejak 600 SM. Palestina menjadi bagian dari Kekaisaran Ottoman dari abad ke-16 hingga 1917, sebelum akhirnya ditaklukkan oleh Inggris.
Akar konflik modern muncul setelah genosida terhadap bangsa Yahudi selama Perang Dunia II, yang mendorong kebutuhan orang Yahudi untuk mencari tempat berlindung yang aman.
Gerakan Zionis, yang bertujuan mendirikan negara Yahudi di Palestina, mendapat dukungan dari Inggris pada 1917 melalui Deklarasi Balfour, yang menjanjikan pembentukan sebuah negara Yahudi di Palestina sebagai imbalan atas dukungan politik selama Perang Dunia I.
Pada 14 Mei 1948, David Ben-Gurion, Ketua Jewish Agency, memproklamasikan kemerdekaan Negara Israel. Proklamasi ini segera mendapat pengakuan dari Amerika Serikat dan Inggris, yang pada saat itu menarik diri dari Palestina.
Pengumuman kemerdekaan Israel memicu Perang Arab-Israel pertama, di mana negara-negara Arab berperang melawan Israel. Perang tersebut berakhir dengan kemenangan Israel, yang berhasil menguasai sebagian besar wilayah Palestina dan memicu pengungsian massal rakyat Palestina.
Perang berlanjut dengan Perang Enam Hari pada tahun 1967, di mana Israel mengalahkan negara-negara Arab dan menguasai 85% wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Palestina, meskipun jumlah penduduk Palestina lebih besar saat itu. Sejak itu, konflik terus berlanjut dengan berbagai upaya perdamaian yang belum membuahkan hasil yang signifikan.
Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina ini tidak hanya mengenang sejarah kelam tersebut, tetapi juga mengingatkan dunia akan perjuangan rakyat Palestina yang belum berakhir. Peringatan ini mengajak masyarakat internasional untuk terus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perdamaian dan keadilan bagi rakyat Palestina.