UPdates - Pada 7 Januari setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Batu Tua untuk mengenang sejarah bumi yang luar biasa. Peringatan ini sekaligus menghormati para geolog yang telah memberikan kontribusi besar dalam pemahaman kita tentang planet ini.
Dikutip, Keidenesia dari laman National Today, Selasa, 7 Januari 2025, studi tentang batuan pertama kali diperkenalkan oleh Theophrastus, filsuf asal Yunani Kuno, melalui karya monumentalnya "Peri Lithon" (Tentang Batu), yang menjadi pijakan penting dalam pengembangan ilmu geologi.
Pemikiran Theophrastus kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Pliny the Elder, seorang ilmuwan Romawi, yang mencatat berbagai mineral dan logam dengan rinci, menekankan pada penggunaannya yang praktis.
Salah satu pencapaiannya yang signifikan adalah identifikasi asal-usul amber sebagai resin pohon yang membatu, meskipun pada masa itu dia belum memiliki alat canggih seperti yang kita gunakan sekarang.
Penggunaan kata 'geologi' sendiri baru muncul pada tahun 1603, ketika naturalis Italia, Ulisse Aldrovandi, pertama kali memperkenalkannya. Namun, baru pada abad ke-19, geologi mulai berkembang pesat.
Pada 1815, ilmuwan Inggris William Smith menghasilkan peta geologi pertama, yang berfokus pada lapisan-lapisan batuan berdasarkan fosil yang ada di dalamnya. Peta ini menjadi tonggak penting dalam pemahaman mengenai sejarah geologis Bumi.
Salah satu perkembangan revolusioner lainnya terjadi pada 1785, ketika James Hutton, seorang ilmuwan Skotlandia, mengajukan teori baru tentang usia Bumi dalam makalahnya yang berjudul "Teori Bumi". Hutton berpendapat bahwa Bumi jauh lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya, sebuah pandangan yang menjadikannya sebagai salah satu pionir dalam ilmu geologi modern.
Kemudian, pada 1809, geolog William Maclure menyusun peta geologi pertama Amerika Serikat setelah dua tahun eksplorasi intensif di wilayah tersebut. Penemuan ini membuka jalan bagi perkembangan ilmu geologi di dunia Barat.
Akhirnya, penemuan penanggalan radiometrik pada awal abad ke-20 memungkinkan para ilmuwan untuk memberikan angka yang lebih akurat mengenai usia Bumi, dengan menganalisis unsur radioaktif yang terkandung dalam batuan. Hal ini semakin memperkuat pemahaman kita bahwa Bumi adalah sebuah planet dengan sejarah geologi yang sangat panjang dan kompleks.
Peringatan Hari Batu Tua bukan hanya untuk merayakan batu itu sendiri, tetapi juga untuk mengingatkan kita akan peran pentingnya dalam perkembangan kehidupan manusia. Batu, dengan segala keberagamannya, telah menjadi dasar bagi pengetahuan geologi dan memberikan wawasan tak ternilai tentang sejarah planet kita.