UPdates - Debat kedua Pilwalkot Makassar 2024 turut menggali gagasan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota terkait dampak perubahan iklim ekstrem. Berikut ini gagasan keempat paslon di debat terakhir tersebut.
You may also like : Silahkan Cek Hasil Pilkada Serentak 2024 di Link Ini
Debat kedua Pilwali Makassar sendiri digelar di Hotel Four Point by Sheraton Makassar, Rabu, 13 November 2024. Pada debat tersebut KPU mengusung tema 'Wujudkan Makassar Kota Berperadaban Maju Melalui Harmonisasi Pembangunan Nasional dan Daerah, Tata Kelola Lingkungan Hidup yang Berkeadilan, dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat'.
You might be interested : Pemilih Wajib Tahu, Ini yang Membuat Suara Sah dan Tidak Sah Saat Mencoblos
Adapun keempat pasangan calon masing-masing nomor urut 1 Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA), nomor urut 2 Andi Seto Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI), nomor urut 3 Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi A Uskara (INIMI), dan nomor urut 4 Amri Arsyid-Rahman Bando (AMAN).
Dirangkum Keidenesia dari berbagai sumber, Jumat, 15 November 2024, para paslon memiliki gagasan tersendiri terkait tema yang diangkat tersebut. Hal ini bisa menjadi pertimbangan bagi masyarakat Kota Makassar sebelum memilih pemimpin kepala daerah lima tahun ke depan.
Paslon nomor urut 1, Munafri Arifuddin dan Muliyah Mustika Ilham (MULIA) mengusung gagasan pendidikan, lingkungan dan green building. Mulia menekankan pentingnya keterlibatan seluruh elemen masyarakat, terutama anak-anak sekolah, dalam menghadapi perubahan iklim.
Appi-Aliyah bahkan mengusulkan agar setiap anak menanam dua pohon sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim.
Tidak sampai di situ, paslon urut satu utu juga menegaskan pembangunan taman kota sebagai solusi untuk mengurangi efek rumah kaca dan menyediakan ruang terbuka hijau yang bermanfaat bagi kesehatan dan kecerdasan anak-anak.
Bahkan Appi-Aliyah juga menegaskan perlunya regulasi yang mengatur pembangunan green building untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Sementara itu Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi mengusung transportasi umum dan pemanfaatan rumah hijau. Menurut paslon urut dua itu pentingnya mengurangi emisi karbon dengan mengurangi jumlah kendaraan pribadi di Makassar.
Seto-Rezki bahkan berencana mendorong pengembangan transportasi umum dan massal untuk menekan penggunaan kendaraan pribadi. SEHATI juga menyarankan pemanfaatan ruang terbuka hijau di setiap rumah, dengan penanaman pohon dan tanaman kecil pada atap dan dinding rumah.
Paslon Urut dua ini juga menargetkan peningkatan kualitas lingkungan hidup di Makassar dengan menurunkan emisi karbon dan meningkatkan ruang terbuka hijau (RTH), yang saat ini berada di bawah 60, dengan target mencapai 70 dalam lima tahun masa jabatan.
Di kubu paslon urut 3, Indira Yusuf Ismail-Ilhanm Ari Fauzi (INIMI) mencoba membangun kota rendah karbon dan infrastruktur ramah lingkungan ketika terpilih nantinya. Calon wali kota dari nomor urut 3 mengusung perubahan iklim ekstrem sudah menjadi bagian dari misi mereka dalam membangun Makassar yang lebih berkelanjutan.
Indira-Ilham berkomitmen untuk membangun infrastruktur ramah lingkungan, termasuk transportasi, energi, dan pengelolaan air bersih. Selain itu, paslon ini menekankan pentingnya keberlanjutan dalam pembangunan, dengan fokus pada pelestarian alam dan sumber daya alam.
Program lorong iklim yang dicanangkan oleh pasangan INIMI bertujuan untuk meningkatkan RTH melalui pemanfaatan lorong-lorong kota sebagai ruang hijau yang adaptif terhadap perubahan iklim.
Terakhir, Amri Arsid dan Abdul Rahman Bando menawarkan program energi bersih dan ruang terbuka hijau. Bagi keduanya, perubahan iklim merupakan masalah global yang memerlukan kolaborasi internasional.
Calon wali kota nomor urut 4 itu menyebutkan, pentingnya pengurangan emisi karbon, terutama dari kendaraan bermotor, dan berencana untuk mengalihkan penggunaan energi fosil ke energi bersih sesuai dengan tujuan SDGs nomor 7.
Aman juga menekankan pentingnya memperluas ruang terbuka hijau (RTH) di Makassar, termasuk memanfaatkan potensi mangrove untuk menurunkan efek rumah kaca. Bahkan paslon ini sudah melakukan aksi nyata dengan menanam mangrove di pesisir utara Makassar dan mendorong penggunaan energi terbarukan, terutama di wilayah kepulauan.