Jalan yang terputus akibat bencana di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu, 4 Desember 2024. (Foto: BPBD Kabupaten Sukabumi)

Sukabumi Dikepung Bencana, BNPB Imbau Wilayah Lain di Indonesia Siaga

5 December 2024
Font +
Font -

UPdates—Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Sukabumi sejak Selasa menyebabkan bencana di sejumlah titik.

You may also like : snapinsta.app 469725789 1644568099777042 3285265284305134344 n 1080 (1)Waspada! Ada 47 Titik Rawan Banjir di Makassar Selama Cuaca Ekstrem, Berikut Sebarannya

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) melaporkan 114 bencana terjadi di 29 kecamatan hingga Rabu kemarin. Termasuk 53 longsor, 30 banjir, 15 angin kencang, serta 16 pergerakan tanah.

You might be interested : valencia mobil mnaTerburuk di Eropa, Korban Tewas Banjir Spanyol Tembus 211 Orang

Intensitas hujan yang tinggi memicu banjir, tanah longsor, dan pergerakan tanah yang saat ini sangat meresahkan warga. Sejauh ini, satu warga dilaporkan tewas dan dua dinyatakan hilang.

Sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari situs BNPB, Kamis, 5 Desember 2024, banjir tercatat melanda tujuh wilayah, termasuk Kecamatan Ciemas, Palabuhanratu, dan Gegerbitung. Selain itu, tanah longsor terjadi di 14 titik dengan dampak terbesar di Kecamatan Simpenan, Palabuhanratu, dan Warungkiara.

Cuaca ekstrem juga memengaruhi tujuh lokasi lainnya, seperti Desa Sukaraja di Kecamatan Sukaraja dan Desa Benda di Kecamatan Cicurug. Pergerakan tanah dilaporkan di empat lokasi, termasuk Desa Sukamaju di Kecamatan Cikembar dan Desa Bantargadung di Kecamatan Bantargadung.

BPBD Kabupaten Sukabumi bersama aparat setempat telah melakukan berbagai langkah penanganan, termasuk koordinasi intensif, pendataan dampak kerusakan, dan pelaksanaan assessment di lokasi terdampak. Evakuasi di sejumlah titik kritis menjadi prioritas utama untuk memastikan keselamatan warga. Tim BPBD juga terus mendata kebutuhan logistik dan perlengkapan mendesak lainnya guna mendukung proses penanganan dan pemulihan.

"Hingga saat ini, BPBD Kabupaten Sukabumi masih melakukan pendataan dan assessment dampak kerusakan di lapangan. Kondisi cuaca yang belum stabil mengharuskan tim tetap siaga mengantisipasi kemungkinan bencana lanjutan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulis.

BNPB mengimbau  pemerintah daerah, khususnya di wilayah rawan terdampak bencana hidrometeorologi, untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Pemerintah daerah diminta untuk segera memeriksa kesiapan perangkat, personel, sumber daya, serta anggaran operasional guna menghadapi potensi darurat. Langkah ini mencakup kesiapan alat berat, pompa air, dan kendaraan evakuasi.

Font +
Font -