Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, meninjau pelaksanaan perdana program Makan Bergizi Gratis di SMP Negeri 12 Semarang, Jawa Tengah (Foto: Dok Kemendikdasmen)

Ujian Berat Makan Bergizi Gratis

8 January 2025
Font +
Font -

UPdates—Program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara resmi sudah dimulai Senin, 6 Januari 2025. MBG secara serentak dilakukan di 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 26 provinsi.

You may also like : verrel dprTak Ingkar Janji, Gaji Setahun Artis Verrell Bramasta di DPR buat Sarapan Gratis Anak di Dapilnya

Program andalan Prabowo-Gibran ini rencananya akan diperluas hingga mencapai 973 titik SPPG di seluruh Indonesia pada akhir Januari 2025.

Namun, dalam dua hari pelaksanaannya, MBG sudah mendapatkan ujian berat. Mulai dari menu yang tidak sesuai dengan yang digembor-gemborkan hingga rasa yang menurut siswa tidak enak.

Beberapa siswa juga mengaku tidak mendapatkan susu. Juga banyak yang mengeluhkan rasa sayur yang kata mereka bikin enek.

Krisna, siswa di SD Angkasa 5 Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur yang diwawancarai CNN sebagaimana mana video yang dipantau keidenesia.tv, Rabu, 8 Januari 2025 sementara itu mengatakan rasa ayamnya aneh.

Siswa itu pun mengaku tidak memakan menu utama MBG tersebut. "Rasanya aneh. Kulitnya sangat keras jadi gak nafsu makan," jawab Krisna saat ditanya alasannya tidak memakan ayamnya.

Video lain yang juga menjadi sorotan publik dan menyebar luas di X.com adalah anak SD laki-laki  bernama Gibran yang mengaku sayurnya tidak sesuai seleranya sehingga memilih tidak memakannya. Ia mengaku suka kangkung, namun yang disajikan adalah sayur jenis lain yang tidak disukainya.

Siswa kelas 3 itu juga mengatakan dirinya tidak suka makan tahu dan tempe. Gibran yang mengaku sudah sarapan nasi goreng sebelum ke sekolah mengatakan ia lebih suka ikan dan ayam ketimbang tempe serta tahu.

Faisal siswa SD yang diwawancara Metro TV sementara itu tidak memakan sayur dan buah semangka yang disajikan. Tapi ia mengaku senang bisa makan ayam.

Selain soal menu, masih banyak hal yang disorot dari program ini. Termasuk waktu untuk makan dan proses penyiapannya yang sangat lama.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti yang meninjau langsung pelaksanaan MBG di SMP Negeri 12 Semarang, Jawa Tengah dan berinteraksi dengan para siswa sementara itu mengingatkan mereka untuk makan dengan tertib dan menghabiskan makanannya.

Mendikdasmen menyampaikan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kesehatan jasmani siswa melalui pemenuhan gizi, tetapi juga menjadi sarana penting dalam pendidikan karakter. “Kami ingin menanamkan kebiasaan berdoa sebelum makan kepada anak-anak, agar mereka tumbuh menjadi insan yang bertakwa,” ujar Menteri Mu’ti, dalam keterangan tertulis sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Info Publik, Rabu, 8 Januari 2025.

Lebih lanjut, program MBG kata dia juga mengajarkan siswa untuk menjaga kebersihan area makan dan mempraktikkan tata krama yang baik, seperti makan tanpa bersuara, sesuai dengan norma budaya Indonesia.

Menteri Mu’ti juga menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai tenggang rasa dan toleransi selama waktu makan. “Kami ajarkan anak-anak untuk tidak boros dan tidak mubazir. Mereka harus menghabiskan makanan yang sudah ditakar oleh ahli gizi,” jelasnya.

Kedisiplinan juga menjadi fokus utama dalam program ini. Siswa diajak untuk memulai dan mengakhiri makan secara bersama-sama, menciptakan suasana kebersamaan dan kekompakan.

“Program makan bergizi gratis ini tidak hanya bertujuan memberikan kesehatan jasmani yang prima, tetapi juga membentuk karakter siswa,” tegas Mu’ti.

Menu makan siang yang disajikan di SMPN 12 Semarang terdiri dari nasi putih, daging ayam berkuah, tahu goreng, oseng kacang panjang dan wortel, serta buah semangka.

Melalui program MBG itu, pemerintah berharap dapat mencetak generasi muda Indonesia yang sehat secara jasmani dan rohani, berkarakter kuat, dan mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

Font +
Font -