UPdates - Wali Kota (Walkot) Makassar Munafri Arifuddin (Appi) merombak jajaran direksi dan dewan pengawas (Dewas) pada empat perusahaan daerah (Perusda) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam perombakan tersebut, sejumlah pejabat lama dicopot dan digantikan oleh pejabat baru dengan status pelaksana tugas (Plt).
You may also like : 
Viral! Walkot Makassar Geram-Tegur Pengendara Mobil Lawan Arah
Empat Perusda yang mengalami perombakan adalah Perumda Air Minum (PDAM) Makassar, Perumda Parkir Makassar Raya, Perumda Pasar Makassar Raya, dan Perumda Terminal Makassar Metro.
Pertama, Appi menunjuk Hamzah Ahmad sebagai Plt Direktur Utama PDAM Makassar. Posisi Direktur Keuangan dipercayakan kepada Nanang Sutarjo, sedangkan jabatan Dewan Pengawas diisi oleh Kepala Bappeda Makassar, Andi Zulkifli Nanda.
Untuk Perumda Parkir Makassar Raya, posisi Plt Direktur Utama diisi oleh Ketua DPC Partai Demokrat Makassar, Adi Rasyid Ali. Direktur Keuangan dijabat oleh Syafri, sementara Dewan Pengawas diisi oleh Kepala Badan Pendapatan Daerah Makassar, Firman Hamid Pagarra.
Sementara itu, Perumda Pasar Makassar Raya dipimpin oleh Ali Gauli Arif sebagai Plt Direktur Utama, Aiman sebagai Direktur Keuangan, dan Kepala Dinas Perdagangan Makassar, Arlin Ariesta, sebagai Dewan Pengawas.
Untuk Perumda Terminal Makassar Metro, Elber Makbul Amin ditunjuk sebagai Plt Direktur Utama, Amir Hamzah sebagai Direktur Keuangan, dan Zainal Ibrahim (Kepala Dinas Perhubungan) sebagai Dewan Pengawas.
“Mereka yang menduduki jabatan Plt berasal dari berbagai latar belakang, ada juga yang dari kalangan profesional,” kata Munafri, dikutip Keidenesia dari laman resmi Pemkot Makassar, Selasa, 22 April 2025.
Terkait masuknya nama politisi, Adi Rasyid Ali, ke dalam jajaran direksi, Appi menegaskan jika yang bersangkutan telah menyatakan siap mundur dari jabatan struktural partai politik.
“Orang partai yang mengisi jabatan (di Perusda) dipastikan akan mundur dari partai. Saya sudah dikonfirmasi bahwa beliau akan mundur,” tegas Munafri.
Dia menilai, penunjukan Adi didasari oleh rekam jejaknya di DPRD Makassar selama tiga periode serta pengalaman sebagai pimpinan lembaga legislatif, yang dinilai relevan dengan pengelolaan Perumda Parkir.
“Pak Adi punya pengalaman yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dan pengelolaan kebijakan. Saya yakin beliau bisa menjalankan tugas dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, penunjukan Hamzah Ahmad sebagai Plt Dirut PDAM Makassar sempat menuai kontroversi karena latar belakang hukum yang pernah dialaminya. Namun, Munafri menegaskan bahwa Hamzah telah dinyatakan tidak bersalah oleh pengadilan.
“Memang pernah jadi terdakwa, tapi yang harus dilihat adalah putusan inkrah yang menyatakan tidak bersalah,” jelas Munafri.
Menurut dia, Hamzah memiliki pengalaman sebelumnya di PDAM, dan penunjukan orang baru akan memerlukan waktu adaptasi yang cukup lama.
“Kalau orang baru masuk, jangan sampai butuh waktu enam bulan hanya untuk penyesuaian,” kata dia.
Munafri menegaskan, seluruh jajaran Plt akan dievaluasi maksimal dalam waktu enam bulan. Dia menargetkan agar sistem pengelolaan Perusda menjadi lebih baik dan transparan.
“Kita tidak bisa berlama-lama. Harus bergerak cepat. Evaluasi akan dilakukan secara menyeluruh dalam enam bulan ke depan,” tegasnya.
Adapun dua Perusda lainnya, yakni PD Rumah Potong Hewan (RPH) dan PT BPR Kota Makassar (Perseroda), belum dilakukan penunjukan karena masih dalam proses pengembangan.
