Warga Suriah di perbatasan (Foto: AP/Metin Yoksu)

1.118 Orang Tewas Akibat Bentrok Loyalis Bashar dan Pasukan Pemerintah Suriah 

9 March 2025
Font +
Font -

UPdates—Bentrokan dua hari antara pasukan keamanan dan loyalis Presiden Suriah terguling Bashar Assad dan pembunuhan balas dendam yang terjadi setelahnya menewaskan 1.118 orang.

Kelompok pemantau perang pada hari Sabtu waktu setempat menyebut peristiwa itu menjadi salah satu kekerasan paling mematikan sejak konflik Suriah dimulai 14 tahun lalu.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan bahwa selain 745 warga sipil, 125 anggota pasukan keamanan pemerintah dan 148 militan dengan kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan Presiden terguling Bashar Assad tewas.

Observatorium itu juga mengatakan bahwa listrik dan air minum terputus di sebagian besar wilayah di sekitar kota pesisir Latakia dan banyak toko roti tutup.

Bentrokan yang pertama kali meletus pada hari Kamis itu menandai peningkatan besar dalam tantangan terhadap pemerintahan baru di Damaskus, tiga bulan setelah pemberontak mengambil alih kekuasaan setelah menyingkirkan Assad.

Pemerintah mengatakan bahwa mereka menanggapi serangan dari sisa-sisa pasukan Assad dan menyalahkan tindakan individu atas kekerasan yang merajalela itu.

Pembunuhan balas dendam yang dimulai pada hari Jumat oleh orang-orang bersenjata Muslim Sunni yang setia kepada pemerintah terhadap anggota sekte minoritas Alawi Assad merupakan pukulan telak bagi Hayat Tahrir al-Sham, faksi yang memimpin penggulingan pemerintahan sebelumnya. Alawi merupakan bagian besar dari basis pendukung Assad selama beberapa dekade.

Penduduk desa dan kota Alawi berbicara kepada The Associated Press tentang pembunuhan yang dilakukan oleh orang-orang bersenjata yang menembaki orang-orang Alawi, yang sebagian besar adalah laki-laki, di jalan-jalan atau di gerbang rumah mereka.

Banyak rumah warga Alawi dijarah dan kemudian dibakar di berbagai daerah, dua warga wilayah pesisir Suriah mengatakan kepada AP dari tempat persembunyian mereka.

Mereka meminta agar nama mereka tidak dipublikasikan karena takut dibunuh oleh orang-orang bersenjata, seraya menambahkan bahwa ribuan orang telah mengungsi ke pegunungan terdekat demi keselamatan.

Warga Baniyas, salah satu kota yang paling parah dilanda kekerasan, mengatakan mayat-mayat berserakan di jalan-jalan atau dibiarkan tak terkubur di rumah-rumah dan di atap gedung, dan tak seorang pun mampu mengambilnya.

Seorang warga mengatakan bahwa orang-orang bersenjata mencegah warga selama berjam-jam untuk memindahkan mayat lima tetangga mereka yang tewas pada hari Jumat.

Ali Sheha, warga Baniyas berusia 57 tahun yang melarikan diri bersama keluarga dan tetangganya beberapa jam setelah kekerasan meletus pada hari Jumat, mengatakan bahwa sedikitnya 20 tetangga dan kerabatnya di satu lingkungan Baniyas tempat tinggal warga Alawi, terbunuh. Beberapa dari mereka tewas di toko-toko atau di rumah-rumah mereka.

Sheha menyebut serangan itu sebagai pembunuhan balas dendam terhadap minoritas Alawi atas kejahatan yang dilakukan oleh pemerintah Assad. Penduduk lainnya mengatakan orang-orang bersenjata itu termasuk pejuang asing, dan militan dari desa-desa dan kota-kota tetangga.

"Itu sangat sangat buruk. Mayat-mayat berserakan di jalan-jalan," kata Sheha berbicara melalui telepon sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Outlook, Minggu, 9 Maret 2025.

Ia mengatakan orang-orang bersenjata itu berkumpul kurang dari 100 meter dari gedung apartemennya, menembaki rumah-rumah dan penduduk secara acak dan dalam setidaknya satu insiden yang ia ketahui, meminta penduduk untuk menunjukkan identitas mereka untuk memeriksa agama dan sekte mereka sebelum membunuh mereka.

Menurutnya, orang-orang bersenjata itu juga membakar beberapa rumah dan mencuri mobil serta merampok rumah-rumah.

Kepala Syrian Observatory for Human Rights Rami Abdurrahman mengatakan bahwa pembunuhan balas dendam berakhir pada Sabtu dini hari.

“Ini adalah salah satu pembantaian terbesar selama konflik Suriah,” kata Abdurrahman tentang pembunuhan warga sipil Alawite.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

abdullah ibnu masud

Ibnu Mas’ud

"Sabar memiliki dua sisi. Sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah."
Load More >