UPdates—Sebelas korban bencana hidrometeorologi yang tinggal di lokasi pengungsian di Jorong Labuah, Nagari atau Desa Sungai Batang, kabupaten Agam, Sumatra Barat, mengalami keracunan. Para korban keracunan setelah menyantap makanan yang disiapkan dapur umum.
Kabupaten Agam merupakan wilayah terparah yang terdampak banjir bandang serta tanah longsor. Sebanyak 184 warga dilaporkan meninggal dunia di wilayah ini, 57 hilang, dan 255 terluka.
Dengan 1.400-an rumah rusak, 5.086 orang warga Agam harus mengungsi. Kerugian bencana di Agam ditaksir mencapai Rp863,79 miliar.
Kepala Dinas Kesehatan Agam, Hendri Rusdian di Lubuk Basung, Minggu, 14 Desember 2025 mengatakan, mereka saat ini sedang melakukan investigasi penyebab keracunan.
"Saya telah memerintahkan Puskesmas Maninjau untuk melakukan investasi ke lapangan dalam mencari penyebab keracunan 11 warga yang merupakan korban terdampak banjir bandang yang tinggal di lokasi pengungsian di Jorong Labuah, Nagari Tanjung Raya, Kecamatan Tanjung Raya," katanya sebagaimana dilansir Keidenesia.tv dari CNN Indonesia, Minggu, 14 Desember 2025.
Hendri Rusdian mengatakan petugas medis dari Puskesmas Maninjau turun ke lokasi pada Minggu pagi.
Pihak Puskesmas Maninjau bakal mengambil beberapa sampel makanan yang disantap korban saat berada di pengungsian.
Berdasarkan keterangan korban, mereka menyantap makanan yang disediakan oleh dapur umum dan makan pecel lele.
"Penyebab keracunan ini belum pasti, maka kita melakukan investasi ke lapangan," ujar Hendri Rusdian.
Ke-11 korban, termasuk anak-anak, perempuan dewasa, dan laki-laki mengalami mual, muntah, diare dan pusing pada Sabtu, 13 Desember 2025.
Para korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Basung, akibat jalan dari Sungai Batang menuju Puskesmas Maninjau terputus dampak banjir bandang melanda daerah itu.
Saat ini, korban sudah membaik termasuk 10 orang diperbolehkan pulang pada Minggu ini. Sementara satu korban lainnya masih dehidrasi dan butuh perawatan lebih lanjut.
"Mudah-mudahan satu korban membaik, sehingga bisa pulang," katanya.
