UPdates - Banjir melanda 14 kecamatan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). Sebanyak 100 ribu warga di Maros pun terdampak banjir di Maros.
You may also like : 
Topan ke-13 Terjang Filipina, Warga 200 Desa Dievakuasi
“Dengan melihat kondisi curah hujan yang begitu lebat dan disertai angin kencang, beberapa wilayah di Sulawesi Selatan, tak terkecuali di Wilayah Kabupaten Maros mengalami peningkatan debit air,” kata Bupati Maros, Chaidir Syam dikutip Keidenesia dari akun Instagram pribadinya, Rabu, 12 Februari 2025.
Banjir yang melanda 14 kecamatan di Maros sejak Selasa, 11 Februari 2025 lalu dan mulai meningkat pada dini hari. Diantaranya kecamatan Turikale, Maros Baru, Lau, Marusu, Moncongloe, Simbang Bantimurung, Camba, Tanralili Tompobulu, Mandai, Bontoa, Cenrana dan Mallawa.
Di antara kecamatan tersebut, enam wilayah mengalami dampak terparah, terutama kecamatan pesisir seperti Bontoa, Lau, Maros Baru, Marusu, dan Turikale. Ketinggian air di kawasan tersebut sangat tinggi.
Pemerintah Kabupaten Maros telah membuka sejumlah kantor kecamatan dan beberapa masjid sebagai posko pengungsian bagi warga yang terdampak.
Selain itu, Pemkab Maros juga mendirikan dapur umum di Masjid Al Markaz yang terletak di lokasi banjir untuk membantu kebutuhan warga yang terdampak.
“Kami mengimbau untuk mengedepankan faktor keamanan dan keselamatan,” tambah Chaidir Syam.
Diketahui, banjir di Maros disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir, ditambah dengan pasang air laut yang turut berkontribusi pada meningkatnya volume air.
Selain berdampak pada pemukiman, sejumlah kantor pemerintah dan sekolah juga terkena imbasnya. Sebagai langkah penanggulangan, Pemkab Maros memutuskan untuk meliburkan Aparatur Sipil Negara (ASN) serta sekolah-sekolah di wilayah yang terdampak banjir.
