UPdates—Polisi India menangkap pemilik Sresan Pharmaceutical Manufacturer, perusahaan sirup obat batuk yang terkait dengan kematian setidaknya 17 anak di negara bagian Madhya Pradesh, India Tengah.
You may also like : Balita 2 Tahun dan Kobra Saling Gigit, Ular Tewas, Sang Bocah Pingsan
Anak-anak tersebut, semuanya berusia di bawah lima tahun (balita), meninggal dalam sebulan terakhir setelah mengonsumsi obat batuk yang mengandung dietilen glikol beracun dalam jumlah hampir 500 kali lipat dari batas yang diizinkan.
You might be interested : Delapan Polisi Tewas dalam Serangan Maois di India
Kematian tersebut semuanya terkait dengan sirup 'Coldrif' buatan Sresan Pharma, yang telah dilarang di beberapa wilayah India setelah sebuah tes mengonfirmasi keberadaan bahan kimia tersebut Kamis lalu.
Seorang perwira polisi senior dari wilayah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa S. Ranganathan, pemilik perusahaan negara bagian Tamil Nadu yang memproduksi sirup tersebut, ditangkap pada hari Rabu di Chennai dan akan diadili.
Setelah sidang di pengadilan, Ranganathan akan dipindahkan dari negara bagian asalnya ke kota Chhindhwara di Madhya Pradesh, kata Kepala Kepolisian Chhindhwara, Ajay Pandey, kepada Reuters.
Sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari TRT World, Kamis, 9 Oktober 2025, berdasarkan hukum, produsen obat India harus menguji setiap batch bahan baku dan produk akhir.
Ekspor sirup obat batuk memerlukan pengujian lanjutan di laboratorium yang diamanatkan pemerintah sejak tahun 2023, setelah kematian lebih dari sepuluh anak di Gambia, Uzbekistan, dan Kamerun dikaitkan dengan sirup India.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan bahwa kasus terbaru ini menyoroti "kesenjangan regulasi" dalam penyaringan obat-obatan yang dijual di dalam negeri di India, dan memperingatkan bahwa beberapa ekspor mungkin dilakukan secara tidak resmi.
Pekan ini, otoritas India juga meminta masyarakat untuk menghindari dua sirup lain yang dijual secara lokal, Respifresh dan RELIFE, yang diproduksi oleh Shape Pharma dan Rednex Pharmaceuticals yang berbasis di negara bagian Gujarat, setelah hasil tes menunjukkan bahwa kedua sirup tersebut juga mengandung bahan kimia beracun yang sama.
Shape dan Rednex tidak menanggapi permintaan komentar.
Dikenal sebagai 'apotek dunia', India adalah produsen obat terbesar ketiga di dunia berdasarkan volume setelah AS dan Tiongkok.
Negara ini memasok 40 persen obat generik yang digunakan di AS, dan lebih dari 90 persen dari seluruh obat di banyak negara Afrika.