Seorang anak laki-laki berdiri di depan sebuah rumah yang runtuh akibat gempa bumi di Desa Lulam, Distrik Nurgal, Provinsi Kunar, Afghanistan, pada 3 September. (Foto: Reuters)

2.205 Orang Tewas, Gempa Besar Ketiga Guncang Afghanistan

5 September 2025
Font +
Font -

UPdates—Gempa bumi berkekuatan 6,2 skala Richter mengguncang Afghanistan tenggara pada hari Kamis, 4 September 2025 waktu setempat.

You may also like : tukang cukurponds5Gaya Rambut tidak Sesuai UU, Warga dan Tukang Cukur Ditangkapi

Ini merupakan gempa ketiga di wilayah yang sama sejak hari Minggu, ketika salah satu gempa paling mematikan di negara itu dalam beberapa tahun terakhir menewaskan lebih dari 2.200 orang.

You might be interested : banjir texas0gettyBanjir Bandang Terjang Texas, 24 Tewas dan 25 Gadis Hilang di Camp Mystic

Naqibullah Rahimi, juru bicara dinas kesehatan provinsi Nangarhar, mengatakan episentrum gempa berada di distrik Shiwa yang terpencil di dekat perbatasan Pakistan, dengan laporan awal kerusakan di wilayah Barkashkot, meskipun detailnya masih dikumpulkan.

Gempa dengan kedalaman 10 km ini menyusul gempa-gempa sebelumnya yang meratakan desa-desa di provinsi Kunar dan Nangarhar, menyebabkan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal, dan melukai lebih dari 3.600 orang.

Para penyintas kehilangan tempat berlindung karena kelompok-kelompok bantuan memperingatkan akan menipisnya sumber daya, sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan badan-badan lainnya menyebutkan kebutuhan mendesak akan makanan, pasokan medis, dan tempat berlindung.

Petugas penyelamat pada hari Kamis mengevakuasi jenazah dari reruntuhan rumah yang hancur akibat gempa bumi di Afghanistan ketika jumlah korban tewas yang dikonfirmasi mencapai lebih dari 2.200 orang.

Operasi pencarian terus berlanjut di wilayah pegunungan timur yang dilanda gempa, kata pemerintahan Taliban, mengumumkan jumlah korban tewas baru sebanyak 2.205 orang dengan setidaknya 3.640 orang terluka.

"Semua yang kami miliki telah hancur," kata Aalem Jan di Reuters sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Asia One, Jumat, 5 September 2025.

Aalem Jan, yang rumahnya di provinsi Kunar yang paling parah terdampak gempa mengatakan, hampir tidak ada lagi harta benda mereka yang tersisa .

"Satu-satunya yang tersisa hanyalah pakaian yang kami kenakan," kata Aalem Jan, keluarganya duduk di bawah pohon dengan barang-barang mereka bertumpuk di sampingnya.

Gempa bumi pertama berkekuatan 6, salah satu yang paling mematikan di Afghanistan dalam beberapa tahun terakhir, mengakibatkan kerusakan dan kehancuran yang meluas di provinsi Kunar dan Nangarhar pada hari Minggu, ketika gempa terjadi pada kedalaman dangkal 10 km.

Gempa kedua berkekuatan 5,5 pada hari Selasa menyebabkan kepanikan dan mengganggu upaya penyelamatan karena menyebabkan batu-batu meluncur menuruni gunung dan memutus jalan menuju desa-desa di daerah terpencil.

Pihak berwenang menyebut, lebih dari 6.700 rumah telah hancur. PBB telah memperingatkan jumlah korban jiwa dapat meningkat mengingat orang-orang masih terjebak di bawah reruntuhan seiring waktu yang semakin menipis bagi para penyintas.

Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah mengatakan, kebutuhan kemanusiaan sangat besar dan melonjak pesat akibat gempa beruntun.

Mereka menyebut 84.000 orang terdampak secara langsung dan tidak langsung, dengan ribuan orang mengungsi.

Di beberapa desa yang paling parah terdampak di Provinsi Kunar, dua dari tiga orang tewas atau terluka, sementara 98 persen bangunan hancur atau rusak akibat gempa, menurut penilaian lembaga amal Islamic Relief Worldwide yang berbasis di Inggris.

Para penyintas yang putus asa mencari anggota keluarga mereka menyaring puing-puing, membawa jenazah dengan tandu anyaman, dan menggali kuburan dengan beliung sambil menunggu bantuan tiba.

Video menunjukkan truk-truk, beberapa sarat dengan karung tepung dan yang lainnya membawa orang-orang dengan sekop, melakukan perjalanan ke desa-desa terpencil di lereng yang lebih tinggi.

Pihak berwenang juga menerjunkan puluhan pasukan komando melalui udara di lokasi-lokasi yang tidak dapat didarati helikopter.

Afghanistan rentan terhadap gempa bumi yang mematikan, terutama di pegunungan Hindu Kush, tempat bertemunya lempeng tektonik India dan Eurasia.

Dengan rumah-rumah yang sebagian besar terbuat dari batu bata kering, batu, dan kayu, beberapa keluarga lebih memilih untuk tinggal di tempat terbuka daripada kembali ke rumah karena gempa susulan terus terjadi secara berkala.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan, rumah-rumah tersebut hanya memberikan sedikit perlindungan dari gempa, karena tanahnya tidak stabil akibat hujan deras selama berhari-hari.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

20110413t0900 pope john paul ii life 1185595

Pope John Paul II

"Perang adalah kekalahan bagi kemanusiaan."
Load More >