Anggota Komisi III DPR RI Surahman Hidayat. (Foto: dok/vel/DPR RI)

2 Kali Pesawat Haji Indonesia Diancam Bom, DPR: Jangan Anggap Enteng

23 June 2025
Font +
Font -

UPdates—Dua ancaman bom terhadap pesawat Saudi Airlines yang membawa jemaah haji Indonesia menjadi sorotan DPR RI. Mereka meminta teror ini jangan dianggap enteng.

You may also like : prabowo nu harlah setpresPrabowo Ingin Pers yang Pancasila, DPR: Harus Profesional

Ancaman bom pertama pada pesawat Saudi Airlines SV-5726 terjadi pada Rabu, 18 Juni 2025 dan terpaksa mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara. Teror itu dilakukan lewat email Kementerian Perhubungan.

You might be interested : andang sekda sukabumiJemaah Haji Dilantik Jadi Sekda di Tanah Suci

Berselang tiga hari atau tepatnya pada Sabtu, 21 Juni 2025, ancaman bom kedua terjadi pada pesawat Airbus A330-343 Saudia Arlines SV-5688. Ancaman itu dilakukan melalui sambungan telepon yang diterima Kuala Lumpur Air Control Center (ACC).

Anggota Komisi III DPR RI Surahman Hidayat menegakan, ancaman bom ini mesti diusut tuntas. Menurutnya, kejadian ini tidak bisa dianggap biasa.

“Saya minta Polri usut tuntas kasus ini. Karena kasus ini tidak bisa dianggap enteng, apalagi menyangkut keselamatan jemaah haji Indonesia dan kredibilitas sistem keamanan nasional," kata Surahman sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari situs resmi DPR RI, Senin, 23 Juni 2025.

Ia menegaskan, Densus 88 dan pihak terkait perlu menuntaskan penyelidikan sampai ke akarnya. "Termasuk siapa pelaku, apa motifnya, dan apakah ada jaringan yang terlibat,” ujar Surahman.

Menurut Surahman, analisis awal yang menyebutkan pelaku pengiriman email pada ancaman pertama kemungkinan dari India perlu ditelusuri lebih dalam. Karena IP address tidak selalu mencerminkan lokasi pelaku yang sebenarnya.

“Dengan menggunakan VPN atau proxy, pelaku bisa dengan mudah menyamarkan lokasinya memakai layanan VPN atau jaringan proxy dari negara lain, misalnya memantulkan koneksi melalui server di India. Dengan mengunakan email spoofing atau server relay, bisa saja email dikirim melalui server pihak ketiga, atau bahkan dengan teknik spoofing yang menyamarkan asal usul sebenarnya,” jelasnya.

Bahkan, imbuhnya, dalam kasus ekstrem, pelaku menggunakan jaringan botnet, yakni komputer orang lain yang terinfeksi malware sebagai ‘perantara’, jadi jejak digitalnya menyasar ke pihak yang sama sekali tidak terlibat.

“Kasus ini membutuhkan penyelidikan cybercrime yang melibatkan teknik digital forensik yang cukup rumit, yang tidak cuma melacak alamat IP dan server pengirim, tapi juga pola komunikasi, metadata, dan butuh bantuan otoritas luar negeri untuk mengurai jalur lintas negara jika terindikasi pelaku berada di luar negeri. Diperlukan juga audit keamanan bandara untuk mengevaluasi respons dan pencegahan ke depan,” pungkas politikus PKS itu.

Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal juga menanggapi serius insiden pendaratan darurat pesawat jemaah haji maskapai Saudia Airlines di Bandara Kualanamu, Medan, akibat adanya ancaman bom.

Menurutnya, dalam kasus seperti ini, memang tidak boleh ada sikap menyepelekan.

“Jangan dianggap main-main. Kalau memang perlu pengecekan oleh tim ahli bom, ya harus dilakukan. Apalagi kalau sudah menyangkut ancaman bom, harus betul-betul diantisipasi,” tegas politisi PKB itu.

Cucun juga mendorong aparat penegak hukum dan intelijen nasional untuk meningkatkan deteksi dini dan pendekatan preventif agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan, khususnya dalam momentum krusial seperti ibadah haji.

“Kita minta aparat dan intelijen lebih waspada. Perlu deteksi dini terhadap sosok-sosok yang bisa menimbulkan ketakutan atau kekhawatiran publik melalui ancaman teror,” katanya.

Cucun memastikan bahwa DPR RI akan terus melakukan komunikasi dan pengawasan terhadap lembaga-lembaga terkait demi menjamin keselamatan dan kenyamanan seluruh jemaah haji Indonesia.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

capture

Benjamin Franklin

"Investasi dalam pengetahuan adalah hal terpenting."
Load More >