UPdates—Di dunia yang didominasi oleh kota-kota metropolitan yang luas dan pusat kota yang ramai, terdapat kantong-kantong ketenangan di mana kehidupan berjalan jauh lebih lambat.
You may also like : 
Kroasia dan Denmark Lolos, Ini Kontestan 8 Besar UEFA Nations League 2024/2025, Tim Degradasi, dan Playoff
Kota-kota ini, dengan populasinya yang kecil, menawarkan pengalaman unik dan sekilas kehidupan yang lebih sederhana dan tenang.
Meskipun kota-kota ini berukuran kecil dan berpenduduk sedikit, masing-masing memiliki karakteristik dan sejarah yang unik, mengingatkan kita bahwa ukuran tidak menentukan kekayaan budaya, komunitas, atau pengalaman.
Karena statusnya, kota-kota ini menawarkan pelarian yang tenang dan kesempatan untuk menghargai keindahan kesederhanaan.
Berikut adalah dua kota terkecil di dunia sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Times of India, Senin, 28 Juli 2025:
Hum, Kroasia (Populasi: 30 Orang)
Terletak di jantung Istria, Hum dengan bangga menyandang gelar kota terkecil di dunia. Dengan populasi hanya sekitar 30 jiwa, permata abad pertengahan ini merupakan bukti keindahan abadi.
Jalan-jalan sempit berbatu, rumah-rumah batu kuno, dan tembok kota yang terawat baik membawa pengunjung kembali ke masa lalu.
Terlepas dari ukurannya, Hum kaya akan sejarah dan budaya, menjadikannya tempat yang wajib dikunjungi bagi mereka yang mencari ketenangan dan warisan.
Kota ini hanya memiliki dua jalan dan tiga baris rumah. Meskipun ukurannya kecil, Hum mempertahankan status kotanya karena pentingnya sejarah dan budayanya.
Sebagaimana layaknya kota pada umumnya, Hum memiliki wali kota dan fungsi administratif lainnya.
Ukuran Hum yang unik dan pesona sejarahnya menjadikannya destinasi wisata populer di wilayah Istria, Kroasia.
Meskipun beberapa orang mungkin memperdebatkan apakah Hum benar-benar memenuhi syarat sebagai kota karena ukurannya, signifikansi historis dan budayanya, beserta fungsinya yang berkelanjutan sebagai kota, memperkuat posisinya sebagai kota terkecil di dunia.
Hum memiliki sejarah panjang, yang berasal dari abad ke-12, dan dikaitkan dengan aksara Glagolitik, sebuah alfabet Slavia awal.
Adamstown, Kepulauan Pitcairn (Populasi: 50 Orang)
Terletak di Pasifik Selatan yang terpencil, Adamstown adalah satu-satunya pemukiman di Kepulauan Pitcairn, sebuah Wilayah Seberang Laut Britania. Dengan populasi sekitar 50 jiwa, Adamstown hanya dapat diakses melalui laut.
Keturunan para pemberontak HMS Bounty mendiami kota kecil ini, tempat kehidupan berputar di sekitar komunitas dan lautan luas yang mengelilinginya.
Populasi Adamstown merupakan total jumlah penduduk Kepulauan Pitcairn, karena semua pulau lain dalam kelompok tersebut tidak berpenghuni.
Di kota ini, semua penduduk tinggal di dalam batas-batasnya, yang semakin memperkuat statusnya sebagai kota terkecil.
Keterasingan dan keterpencilan pulau ini berkontribusi pada status uniknya sebagai komunitas kecil yang mandiri. Sementara kota-kota lain mungkin kecil dalam hal luas fisik, klaim Adamstown sebagai yang terkecil didasarkan pada populasinya yang luar biasa rendah.
