UPdates—Setidaknya 26 orang turis tewas setelah orang-orang bersenjata menembaki pengunjung di tempat wisata populer di Kashmir yang dikuasai India.
You may also like : Hotel Backpacker di Bangkok Terbakar, 3 Turis Tewas, 7 Terluka
Polisi menggambarkan insiden itu sebagai serangan teroris dan menyalahkan militan yang melawan kekuasaan India.
You might be interested : 10 Juta Warga India Mandi Suci di Sungai untuk Pengampunan Dosa
"Serangan ini jauh lebih besar daripada apa pun yang pernah kita lihat yang ditujukan pada warga sipil dalam beberapa tahun terakhir," kata pejabat tinggi terpilih di wilayah itu, Omar Abdullah di media sosial sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Metro, Rabu, 23 April 2025.
Menurut Omar, dirinya belum bisa merinci angka pasti korban. 'Jumlah korban tewas masih (harus) dipastikan jadi saya tidak ingin membahas rinciannya," ujarnya.
Dua perwira polisi senior mengatakan setidaknya empat orang bersenjata, yang mereka gambarkan sebagai militan, menembaki puluhan wisatawan dari jarak dekat.
Para perwira mengatakan setidaknya tiga lusin orang terluka, banyak dari mereka dilaporkan dalam kondisi serius.
Laporan awal mengatakan tembakan dilepaskan terutama pada wisatawan India yang mengunjungi padang rumput Baisaran, sekitar tiga mil dari kota resor Pahalgam di wilayah yang disengketakan itu.
Pahalgam adalah destinasi populer di wilayah pegunungan yang indah, tempat pariwisata massal, terutama selama bulan-bulan musim panas, telah bangkit kembali karena kekerasan militan Islam telah mereda dalam beberapa tahun terakhir.
Serangan itu tampaknya menjadi perubahan besar dalam konflik regional di mana wisatawan sebagian besar terhindar dari kekerasan.
"Kami akan menindak tegas para pelaku dengan konsekuensi yang paling keras," tulis menteri dalam negeri India Amit Shah di media sosial sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari The Mirror, Rabu, 23 April 2025.
Perdana Menteri India Narendra Modi sementara itu sangat marah dengan peristiwa ini. "Mereka yang berada di balik tindakan keji ini akan diadili … Mereka tidak akan dibiarkan begitu saja!" tegasnya di Metro.
"Agenda jahat mereka tidak akan pernah berhasil. Tekad kami untuk memerangi terorisme tidak tergoyahkan dan akan semakin kuat," lanjutnya.
Serangan itu bertepatan dengan kunjungan Wakil Presiden AS JD Vance ke India. Vance menyebut penembakan ini sebagai serangan teroris yang menghancurkan.