UPdates—Serangan 200 pesawat Israel ke Iran yang menjatuhkan 330 amunisi di Taheran dan wilayah lainnya menewaskan banyak komandan militer senior Iran dan ilmuwan nuklir mereka.
You may also like : Gara-gara Narkoba, Leher Pemuda Ini Memanjang Kena Sindrom Kepala Terkulai
Tiga jenderal yang tewas dalam serangan besar-besaran pasukan zionis itu yakni panglima tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Hossein Salami, Komandan Khatam al-Anbia Gholamali Rashid, dan Kepala Staf Angkatan Darat, Mohammad Bagheri.
You might be interested : Komandan IRGC: Iran akan Bikin Israel Menyesal
Selain ketiga jenderal itu, serangan Israel juga menewaskan ilmuwan nuklir Fereydoun Abbasi serta Mohammad-Mehdi Tehranchi.
Sebagai tanggapan, Iran mulai meluncurkan lebih dari 100 pesawat tanpa awak ke Israel.
Juru bicara tentara Israel, Brigadir Jenderal Effie Defrin mengatakan, upaya pencegatan serangan balasan itu masih berlangsung.
Pemimpin Tertinggi Republik Islam Ali Khamenei telah menunjuk Ahmad Vahidi sebagai panglima tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) setelah Hossein Salami tewas dalam serangan Israel.
Vahidi, mantan komandan IRGC yang menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri dalam pemerintahan Ebrahim Raisi, diangkat menjadi komandan IRGC setelah kematian Salami dalam serangan Israel yang meluas.
IRGC sudah bersumpah untuk membalas dendam dan membuat Israel menyesal melakukan serangan tersebut. Mereka mengatakan kesalahan perhitungan dan kejahatan musuh bebuyutan Iran dan rakyat Iran tidak akan dibiarkan begitu saja.
Ayatollah Seyyed Ali Khamenei sementara itu mengatakan rezim Israel sudah menulis takdir yang pahit dan menyakitkan bagi dirinya sendiri dengan serangan terhadap Iran.
Dalam pesannya pada Jumat pagi, beberapa jam setelah Israel menyerang lokasi di Teheran dan kota-kota lain, Ayatollah Khamenei mengatakan rezim Zionis harus menunggu hukuman yang berat.
“Untuk Bangsa Iran yang Hebat!. Rezim Zionis melakukan kejahatan di negara kita tercinta dengan tangannya yang jahat dan berdarah dan mengungkapkan sifat jahatnya lebih jauh dengan menyerang daerah permukiman. Rezim harus menunggu tanggapan yang keras,” katanya sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari IRNA, Jumat, 13 Juni 2025.
Ayatollah Khamenei mengakui sejumlah komandan dan ilmuwan terbunuh dalam serangan itu. “Pengganti dan kolega mereka akan segera melanjutkan pekerjaan mereka,” ujarnya.
"Tangan kuat Angkatan Bersenjata Republik Islam tidak akan melepaskan Israel. Dengan kejahatan ini, rezim Zionis menyegel takdir yang pahit dan menyakitkan bagi dirinya sendiri dan pasti akan melihat [takdir] itu menimpanya,” tegas Ayatollah Khamenei.