UPdates—Korban tewas di Pakistan akibat banjir bandang dan tanah longsor yang disebabkan oleh hujan lebat meningkat menjadi 351.
You may also like : Banjir Bandang Sapu Desa di Himalaya, Lebih 100 Orang Hilang, Hotel-Hotel Hancur dan Hanyut
Geo News mengutip pihak berwenang melaporkan pada hari Minggu bahwa di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, 328 orang tewas dan banyak lainnya luka-luka. Sementara wilayah utara Gilgit-Baltistan melaporkan 12 kematian dan Azad Jammu dan Kashmir, juga dikenal sebagai Kashmir yang dikelola Pakistan, mencatat 11 kematian.
You might be interested : 24 Jam Tim Penyelamat Gempa Myanmar belum Tidur: Kami Butuh Bantuan, Ratusan Orang Masih Terjebak
Pihak berwenang khawatir jumlah korban tewas dapat meningkat seiring upaya penyelamatan yang terus berlanjut di wilayah-wilayah yang paling terdampak, di mana banjir bandang dan tanah longsor telah menghancurkan rumah, bisnis, dan infrastruktur.
Pemerintah Provinsi Khyber Pakhtunkhwa mengumumkan keadaan darurat di semua wilayah terdampak banjir seiring dengan meningkatnya jumlah korban tewas dan operasi pencarian dan penyelamatan untuk korban hilang yang terus berlanjut.
Otoritas Penanggulangan Bencana Provinsi mengeluarkan pemberitahuan yang menyatakan sembilan distrik terdampak banjir, termasuk Swat, Battagram, Bajaur, Buner, Dir Lower, Dir Upper, Mansehra, Torghar, dan Shangla.
Sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Anadolu, Minggu, 17 Agustus 2025, sejauh ini, 209 kematian telah dilaporkan di Buner, dengan 134 orang hilang dan 159 orang luka-luka.
Operasi penyelamatan sedang berlangsung oleh tiga batalyon tentara dan 300 relawan pertahanan sipil. Pihak berwenang menyediakan makanan, tenda, dan selimut bagi mereka yang terdampak.
Kepala Menteri Khyber Pakhtunkhwa, Ali Amin Gadapur, mengunjungi daerah-daerah yang dilanda banjir di Buner dan kemudian memimpin rapat di kantor Wakil Komisaris.
Para pejabat memberitahunya bahwa lebih dari 3.500 orang telah diselamatkan.
Ia memuji kerja keras semua lembaga dan meyakinkan bahwa pemerintah akan melakukan segala upaya dalam rehabilitasi para korban.
Pada hari Sabtu, Khyber Pakhtunkhwa juga menetapkan hari berkabung untuk mengungkapkan rasa duka cita atas hilangnya nyawa di seluruh provinsi.
Badan Penanggulangan Bencana Nasional telah memperingatkan kemungkinan hujan monsun kembali turun mulai Jumat hingga 10 September.
Hujan monsun, yang biasanya berlangsung dari Juni hingga September, sering menyebabkan kerusakan di seluruh Asia Selatan, termasuk Pakistan. Tetapi, perubahan iklim telah meningkatkan ketidakpastian dan intensitasnya dalam beberapa tahun terakhir.