UPdates—Negara-negara di dunia memiliki ritual dan tradisi mereka masing-masing. Itu diwariskan secara turun temurun dari leluhur mereka.
You may also like : Belanda Dampingi Jerman, Ini 6 Negara yang Sudah Lolos 8 Besar UEFA Nations League
Tradisi itu termasuk dalam urusan cinta. Beberapa tradisi cinta yang unik dan bahkan aneh dapat ditemukan di berbagai negara atau suku di belahan dunia ini.
You might be interested : Bocah 6 Tahun Ditangkap Gara-gara Bawa 14 Kg Ganja di Kopernya
Sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Live Science dan sumber lainnya pada Selasa, 12 Agustus 2025, berikut empat ritual cinta paling aneh di dunia:
Apel di Ketiak di Austria
Di pedesaan Austria, bukan bon-bon cokelat yang menjadi jalan menuju hati kekasih; melainkan apel yang dibasahi keringat ketiak. Para wanita muda melakukan tarian ritual dengan irisan apel yang diselipkan di ketiak mereka.
Setelah tarian, masing-masing gadis memberikan potongannya kepada pria pilihannya. Dan pria itu, jika ia menyukai sang gadis, ia akan memakan apel dengan keringat ketiak tersebut
Gubuk Cinta di Kamboja
Di antara suku Kreung di wilayah terpencil Kamboja, orang tua membangun "gubuk cinta" untuk putri mereka ketika ia menginjak pertengahan remaja.
Beberapa pria menghabiskan malam di gubuk tersebut bersama sang gadis, terkadang lebih dari satu di malam yang sama hingga ia menemukan pria menurutnya cocok jadi kekasih dan ingin dinikahinya.
Perceraian jarang terjadi di antara suku Kreung, jadi pasangan perlu tahu apa yang akan mereka hadapi.
Tidur Seranjang dengan Papan Bundling di Eropa
Bundling dulunya merupakan praktik berpacaran yang umum di Eropa barat laut dan Amerika Kolonial.
Dengan pengawasan orang tua, seorang remaja laki-laki dan perempuan akan menginap bersama di ranjang yang sama, tetapi dibungkus rapat dalam selimut terpisah.
Terkadang ada papan bundling yang diletakkan di antara mereka. Pengaturan ini memungkinkan keintiman, tetapi jelas bukan hubungan seksual.
Tujuan utama bundling adalah untuk memberikan kesempatan bagi pasangan untuk saling mengenal lebih dekat, tetapi dengan batasan yang jelas dan di bawah pengawasan orang tua.
Tradisi ini dianggap sebagai bentuk pacaran yang lebih sopan dan terkendali, terutama pada masa lalu ketika perilaku seksual pranikah sangat dilarang.
Meskipun dianggap berasal dari Eropa, bundling juga menjadi bagian dari tradisi pacaran di Amerika Kolonial, terutama di wilayah Dutch Country.
Selain Belanda dan Inggris, beberapa variasi dari tradisi ini juga ditemukan di Swiss dan Jerman, seperti Kiltgang, Fenstreln, atau Nachtfreien.
Selimut Merah di Tiongkok
Suku Dai di Tiongkok mempraktikkan ritual berpacaran tahunan yang disebut "mengunjungi gadis".
Ritual ini dimulai dengan para perempuan muda duduk bersama di sekitar api unggun dan memutar roda pemintal mereka.
Sekelompok pria berbalut selimut merah dan memainkan alat musik kemudian mendekati mereka. Setiap pria memilih seorang perempuan untuk dinyanyikan.
Jika perempuan pilihannya juga menyukainya, ia akan mengambil bangku kecil dari bawah roknya dan mengundang sang pria untuk duduk di atasnya.
Pria itu kemudian akan membungkusnya dengan selimut merahnya, dan mereka akan melakukan apa yang dilakukan sepasang kekasih di mana pun: saling membisikkan kata-kata manis.