UPdates—Ledakan dahsyat dan kebakaran mematikan di Pelabuhan Rajaei, Iran dilaporkan sudah menewaskan 40 orang serta melukai lebih dari 1.200 orang.
You may also like : Dua Hakim Mahkamah Agung Tewas Ditembak di Pengadilan Taheran
Sejauh ini, penyebab pasti kejadian itu belum terungkap. Penyelidikan dilaporkan sedang berlangsung mengenai apakah insiden itu disebabkan oleh penyimpanan bahan kimia berbahaya yang tidak tepat.
You might be interested : Dua Bom Kilat Ditembakkan ke Rumah PM Israel Netanyahu di Caesarea
Namun, pejabat Iran sudah berani menuduh Israel mendalangi ledakan tersebut dan mengklaim bukti yang jelas. Ini untuk pertama kalinya, Iran secara terbuka menuduh Israel terlibat.
"Israel terlibat dalam ledakan Pelabuhan Rajaee. Ini bukan kecelakaan," kata anggota parlemen Iran Mohammed Seraj sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Ynet, Senin, 28 April 2025.
“Bahan peledak ditanam dalam kontainer, baik di negara asal atau di sepanjang rute pengiriman. Kami tidak mengesampingkan unsur internal yang membantu menanam bahan peledak," lanjutnya.
Ia mengklaim bahwa keterlibatan Israel sangat jelas. "Bukti jelas menunjukkan keterlibatan Israel. Ledakan itu terjadi di empat lokasi berbeda," ujarnya.
Menteri dalam negeri Iran Eskandar Momeni mengatakan kebakaran besar di pelabuhan Rajaei di Iran selatan berawal dari api kecil, yang penyebabnya masih belum jelas.
"Pukul 12:04 siang pada hari Sabtu, api kecil terlihat, yang penyebabnya masih belum diketahui. Asap dan api menyebar dalam waktu kurang dari satu menit dan mencapai kontainer di sekitarnya, yang menyebabkan ledakan," katanya kepada wartawan sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Iran International.
Momeni meyakinkan publik bahwa pelaku ledakan di pelabuhan Rajaei pasti akan dimintai pertanggungjawaban dan mendesak masyarakat untuk tidak memperhatikan rumor.
"Apa pun penyebabnya, kami akan mengungkapkannya dengan jujur," tegasnya.
Wakil Presiden Pertama Mohammad-Reza Aref juga mengatakan, "Begitu penyebab insiden Bandar Abbas diketahui, kami akan mengumumkannya kepada publik."
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei sementara itu mengeluarkan pesan belasungkawa pada Minggu malam. Ia juga memerintahkan pejabat keamanan serta peradilan untuk melakukan penyelidikan menyeluruh, mengidentifikasi kelalaian atau tindakan yang disengaja, dan mengambil tindakan sesuai dengan peraturan.